42 | Tanpa Disengaja

8.4K 1.2K 859
                                    

42 | Tanpa Disengaja

---
🚫BAB INI BANYAK KATA KASAR, JADI HARAP MAKLUM🚫

Kasih tahu kalau ada typo, soalnya nulisnya buru-buru.

Selamat membaca, semoga suka!!

---

Usai di seret menuju luar ruangan, sekali lagi wajah Magenta terkena tinju oleh cowok yang merupakan teman seangkatannya itu. Lagi-lagi Magenta tidak siap sehingga tinjuan itu benar-benar menghantam wajahnya dengan keras sekaligus membuatnya terjatuh, bahkan bagian belakang kenya membentur tembok, menimbulkan rasa sakit di sana.

"Sakit hah?! Iya?!" suara keras itu menggema membuat siapapun yang melihatnya menatap terkejut. "Apa yang udah gue lakuin ke lo gak ada apa-apanya dibanding rasa sakit yang udah lo kasih ke Magika! Ngerti gak lo anjing!"

Magenta tersenyum miring, dia sudah dapat menebak alasan di balik kenapa cowok itu menghajarnya dengan tiba-tiba seperti ini. Magika memang hebat, dia berhasil membuat orang-orang menaruh iba padanya, padahal kenyataan yang sebenarnya dialah tokoh anagonis di sini.

Perlahan Magenta berdiri, dengan senyuman miring, dia menatap lurus cowok yang merupakan sahabat Magika itu. "Lo gak tahu apa-apa, jadi gak usah sok tahu!"

"Gue nggak tahu apa-apa lo bilang?" tanyanya, "Semuanya udah jelas, semua orang juga udah tahu kalau lo itu nyelingkuhin Magika!"

"Dan, coba lo tanya deh sama temen lo itu, yang selingkuh dia atau gue?" Magenta bertanya balik pada Dani yang terlihat begitu emosi kepadanya, tangan cowok itu mengepal kuat seakan siap meninju Magenta kapanpun, dadanya pun naik turun secara tidak beraturan.

Magenta mengedarkan matanya ke seluruh penjuru, mereka di kelilingi oleh banyak sekali orang. Bahkan bisa jadi semua orang mengerumuni mereka kali ini. Di salah satu sudut, dia melihat Magika berdiri bersama dengan Jo, Vino, Olla dan juga Laras. Seperti yang Magenta bilang sebelumnya, bahwa dia pasti akan membalas Magika lebih dari apa yang telah cewek itu lakukan kepadanya tadi.

"Sekarang, gue minta lo semua dengerin gue! Dengerin cerita versi gue, setelah itu terserah kalian mau menilai apapun tentang gue," ucap Magenta lantang, semuanya terdiam. Benar-benar hening, bahkan Magenta tidak mendengar sama sekali adanya suara bisikan. Mereka semua nampaknya telah bersiap untuk mendengarkan kata demi kata yang akan Magenta katakan.

"Gue putus dengan Magika, itu bener. Dan gue pacaran dengan Gista itu juga bener. Tapi satu hal yang perlu kalian ketahui, bahwa gue dan Gista pacaran setelah gue sudah resmi putus. Gue gak selingkuh atau mengkhianati siapapun," ujar Magenta, kali ini suasana mulai gaduh kembali. Banyak yang tidak mempercayai apa yang baru saja Magenta katakan, banyak yang mengecap bahwa Magenta hanya berusaha menutup-nutupi apa yang sebenarnya terjadi.

"Asal kalian tahu, Magika lah yang justru selingkuh. She is playing victim, and make me seems like a bad one here," tambah Magenta kembali.
Mendengar Magika dituduh selingkuh seperti itu, terlebih usai mendengar semua ceritanya dari Olla. Dani tidak bisa tinggal diam, jelas dia emosi. Dani hendak menghajar Magenta kembali, namun sayang seribu sayang pukulannya mampu ditangkis dengan baik oleh Magenta yang kini sudah jauh lebih waspada dari sebelumnya.

"Lo bisa dengerin gue sampai selesai ngomong dulu gak sat?!" sentak Magenta, dia lalu menghempaskan tangan Dani dengan begitu keras.

"Gue kasih tahu sekali lagi bahwa Magika yang selingkuh dari gue! Dia selingkuh sama sahabat gue sendiri, bayangin sahabat gue sendiri!"

Mendengar penuturan itu, siapapun terkejut mendengarnya, mereka kompak menolehkan kepala ke arah Magika, tidak menyangka bahwa cewek itulah yang sebenarnya selingkuh. Namun berbeda dengan Gista yang kini justru berdiri dengan tangan terlipat di dada dan juga senyum miring yang menyeringai.

Kalau Gista boleh mengungkapkan perasaannya, dia akan berkata bahwa dia saat ini sangat bahagia atas apa yang Magika alami.

"Gi, apa yang Magenta bilang nggak bener kan?" tanya Jo, dia masih saja tidak bisa mempercayai apa yang Magenta baru saja katakan.

Magika diam seribu bahasa, tatapannya nanar, dia tidak menyangka bahwa orang yang pernah termat sangat ia cintai itu tega memfitnahnya dengan begitu kejam di depan orang banyak.

"Gi, nggak bener kan?" ganti Vino yang kini bertanya karena pertanyaan Jo masih saja belum mendapat jawaban.

"Ya nggak bener lah! Gila aja lo, mana mungkin Magika selingkuh! Yang ada noh temen lo, si bangsat itu yang selingkuh!" ujar Olla geram, sama seperti Dani, cewek itu juga tidak bisa menerima begitu saja sahabatnya di fitnah seenaknya seperti itu oleh Magenta.

"Magika gak sebaik kelihatannya! Dia itu busuk, sangat busuk!" Magenta kembali berujar.

Kali ini Dani sudah tidak mampu menahan gejolak emosinya, dia memukul Magenta kembali tepat di rahangnya. Magenta sempat mundur beberapa langkah usai mendapat pukulan itu, dia meringis kesakitan.

Namun Magenta tidak bisa diam begitu saja, cowok itu balas memukul Dani, pukulan keras itu tepat mengenai pelipis dari Dani. Darah segar mengalir dari sana.

Suasana semakin riuh ketika baik Dani maupun Magenta saling jual beli serangan. Pukulan demi pukulan saling mereka lemparkan satu sama lain, tidak ada satupun orang yang berusaha melerai mereka, hanya seruan untuk berhentilah yang terdengar nyaring.

"WOI PISAHIN MEREKA DONG!" Magika yang sedari tadi cenderung diam kini bersuara dengan lantang dia tidak tahan melihat pemandangan yang ada di depannya. Tidak ada satupun orang yang merespon, mereka hanya diam menonton dan tak berbuat apa-apa.

"TEJO, VINO! JANGAN DIEM AJA, PISAHIN MEREKA!" seru Magika kembali.

CERITA DI HAPUS SEBAGIAN KARENA KEPENTINGAN PENERBITAN.

YANG MAU BACA LENGKAPNYA BISA BELI VERSI NOVEL. TERIMAKASIH 😊

---


Minta maaf untuk keterlambatan update, jika kalian member GrupChat Ma-racle ofc pasti tahu alasan kenapa aku ga update atau kapan aku update. Semua aku infoin di sana.

Jadi kalian tambah benci sama Genta atau tidak?

Buat yang tanya Rafael, tenang aja. Insyaallah habis bab ini doi bakal muncul. Jadi tungguin aja ya :)

SPAM NEXT DULU KUY!!

SEE U ON NEXT CHAPTER!!

2 September 2019

Nana

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang