41 | Malam Tak Terlupakan

10.2K 1.3K 1.1K
                                    

41 | MALAM TAK TERLUPAKAN

2500 kata, gila panjang banget ga sih?

Dibela-belain nulis sepanjang ini ditengah kesibukan ku, hanya demi kalian semua :*

Awas aja kalo ga pada komentar yang banyak, aku jitakin nanti satu satu-_- Ga deng canda, ehe.

Udahlah gausah banyak bacod lagi, cus langsung baca aja.

Happy reading!

---

Cinta boleh, tapi bego jangan. Lo bego urusan cinta, maka Lo lah yang bakal disakitin ujungnya.

---

Malam semakin larut, suasana semakin ramai, kemeriahan semakin terasa. Magika baru saja keluar dari kamar mandi bersama Olla dengan tampilan yang jauh lebih baik dari beberapa saat sebelumnya. Dia telah menata kembali rambutnya yang sebelumnya begitu berantakan akibat dijambak Gista, juga make up nya sudah di touch up oleh Olla.

Mereka menghampiri Dani yang kini tengah duduk dan mengobrol bersama Laras, Magika tidak tahu apa yang mereka bicarakan, namun keduanya tampak asyik sekali.

Olla sepertinya cemburu melihat Dani berdekatan dengan Laras, itu terlihat dari bagaimana cewek itu langsung mengapit lengan Dani setibanya di sana.

"Kalian ngapain aja sih di kamar mandi, lama baget perasaan," ujar Dani. Tadi dia memang meminta Olla untuk menyusul Magika karena Dani merasa ada yang tidak beres dengan cewek itu. Tadinya juga ia hendak menghampiri mereka di kamar mandi karena setelah sekian lama mereka berdua tidak kunjung kembali, namun tiba-tiba Laras datang dan mengajaknya bicara, sehingga Dani pada akhirnya melupakan tujuan awalnya.

"Ada drama seru pokoknya beb," jawab Olla sambil ndusel-ndusel manja kepada Dani.

"Beb?" Laras mengerenyitkan keningnya, "jadi, kalian berdua pacaran sekarang?" tanya Laras kembali, ia rasa itu adalah spekulasi yang paling masuk akal.

Olla menganggukan kepalanya mantap dengan senyum mengembang, "bentar lagi kita bakal married juga."

"Oh selamat kalau gitu," ucap Laras dengan senyuman.

"Gi, kok lo nggak kaget sih denger gue sama Olla mau nikah?" tanya Dani heran, karena wajah Magika biasa saja kala Olla mengatakan bahwa mereka sebentar lagi akan segera menikah.

"Gue udah tau kali," jawab Magika.

"Ini anak masa sempet ngira aku hamil tau gak sih beb."

"Wah, jahat banget lu mah Gi," Dani menggelengkan kepalanya tidak percaya.

Magika terkekeh pelan, "Ya maaf Dan, habisnya gue terlalu shock kalian berdua bakal nikah secepet ini."

"Untung sahabat gue lu," ucapnya, "Pokoknya lo wajib jadi bridesmaid dan pacar lu si Genta wajib jadi wedding singer gue."

"Gue udah putus sama dia," ucap Magika dengan nada datar, namun dapat dirasakan ada kepedihan yang mendalam di sana.

"What? Sejak kapan? Kenapa?" Dani benar-benar kaget dengan penuturan Magika.

"Belum lama, tapi alasan putusnya gak penting lah," jawab Magika. Jawaban itu selalu sama ketika ada yang menanyakan alasannya putus dengan Magenta. Yang Magika inginkan tanpa dia harus berbicara, orang-orang lambat laun akan tahu dengan sendirinya tentang mengapa mereka harus berpisah.

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang