49 | Blood

9.7K 1.4K 847
                                    

49 | Blood

Yang sider doang, dan gamau komen meski cuma satu kata, jadi JOMBLO ABADI mampus lu wkwk

Komen tiap baris buruan, biar cepet dapet jodoh! Wkwk

Selamat membaca, semoga tidak kaget!!

---
Aku sangat bersyukur pada Tuhan, karena kamu adalah orang terakhir yang aku lihat sebelum aku pergi selama lamanya dari dunia ini.
---

CERITA DI HAPUS SEBAGIAN KARENA KEPENTINGAN PENERBITAN.

YANG MAU BACA LENGKAPNYA BISA BELI VERSI NOVEL. TERIMAKASIH 😊

"Gi aku serius."

"Lah lo kira gue barusan bercanda?"

"Gi, aku sama gis--"

"--Gak usah aku akuan, jijik dengernya," potong Magika ketus.

Magenta menghela napasnya panjang, dia harus bisa memaklumi sikap Magika yang sebegini kasarnha kepadanya, karena bagaimanapun tidak akan ada asap jika tidak ada api.

"Gi, gue sama Gista gak ada apa-apa selama kita pacaran dulu. Lo udah salah besar dalam mengartikan hubungan kita berdua dulu."

Kali ini Magika menolehkan kepalanya menatap wajah Magenta. "Lo juga nuduh gue sama Rafael selingkuh, bahkan di depan banyak orang. Mikir gak sih lo saat lo seenaknya gitu aja ngefitnah gue di depan anak anak seangkatan?"

"Ya untuk itu gue minta maaf Gi, maaf buat segala kesalahan yang udah gue lakuin ke lo."

"Gue lurusin ya Gen, andai lo dulu bisa lebih percaya sama gue, andai lo dulu lebih memprioritaskan gue dibanding si medusa itu, andai dulu lo nepatin janji untuk gak deket deket sama medusa lagi, kita gak bakalan berakhir kaya gini Gen," ujar Magika, kali ini dia jauh lebih kuat dari sebelumnya karena sejauh ini dia tidak merasakan bahwa dia akan menangis dalam waktu dekat.

"Gue gak akan juga minta putus sama lo, gue minta putus gak semata-mata karena satu kesalahan yang lo buat. Kesalahan lo banyak, berulang kali, dan dalam konteks yang sama. Hari ini lo janji sama gue, besoknya lo ingkari lagi, begitu terus siklusnya. Gue cuma manusia biasa Gen, meski gue memang sesayang itu sama lo tapi gue juga bisa cape dan memilih menyerah," tambah Magika kembali.

"Sejahat itu ya gue sama lo?" Magenta menanyakan hal yang sebenarnya dia sendiri sudah tahu jawabannya.

Magika menganggukan kepalanya dengan mantap, "memang sejahat itu."

"Sesulit itu menerima gue kembali masuk ke hidup lo Gi?"

"Lo udah berulang kali gue kasih kesempatan Gen, tapi nyatanya lo melakukan kesalahan yang sama lagi dan lagi."

"Itu dulu Gi, sekarang gue akan pastiin sama lo bahwa gue gak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi." Magenta berusaha menggenggam tangan Magika namun cewek itu dengan sigap menghempaskan tangannya.

"Di balkon rumah gue waktu itu lo juga mengatakan hal yang sama, tapi nyatanya apa? Lo ulangi lagi kesalahan lo Gen," ujar Magika.

"Gi, please kasih gue kesempatan satu kali lagi." Magenta seakan tak kenal lelah, dia terus memohon agar Magika mau memaafkannya sekaligus memberikan kesempatan kembali pada dirinya.

Magika menggelengkan kepalanya. "I'm sorry, but I can't."

"Gi.... Please."

"Jangan sekarang Gen, kasih gue jeda untuk bernapas. Gue terlalu cape dikecewain."

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang