Yang belum ikutan pre order MAGENTA bisa segera ikutan, sampai tanggal 4 Oktober ya!!
Untuk info ore order bisa langsung cht ke IG
(at)nrftriana59
(at)millenium_publisherTypo kasih tahu please
Happy Reading!!
---
C
ukup dulu aja gue kaya orang bego ngejar-ngejar dia. Sekarang engga akan. Sudah cukup. -Magika Anandini-
---
Hari ini Magika sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan ternama di Ibu kota, dia tidak sendirian, kali ini dia mengajak Rafael untuk pergi bersamanya.
Entah apa yang ada di benak Magika kala ia memutuskan untuk mengajak Rafael untuk hang out bersama, mungkin ada perasaan nyaman atau apapun itu, terlalu sulit untuk Magika deskripsikan.
Rafael begitu baik kepadanya, dan sejauh ini Rafael pun selalu ada kala Magika membutuhkannya. Magika merasa bahwa bukan hal yang keliru jika dia harus membuka hati untuk cowok itu, toh saat ini dia sudah benar-benar sendiri--dalam artian dia memang sudah muak dengan perasaannya pada Magenta.
Magenta saja sudah bersama orang yang baru sekarang, kenapa pula dia tidak bisa? Magika jadi teringat, bahwa obat terbaik untuk patah hati adalah cinta yang baru. Dan mungkin saat ini Rafael lah obat yang paling tepat untuk patah hati yang baru saja Magika alami.
Dari pintu masuk Rafael dengan setelan pakaian casual seperti biasanya melambai ke arah Magika yang hari ini juga tampil dengan pakaian casual. Bawahan celana jeans yang dipadukan dengan atasan kaos hitam rasanya cukup untuk menandaskan bahwa Magika memang cewek yang sesederhana itu.
"Gi, udah lama?" tanya Rafael saat ia sudah benar-benar berada di hadapan Magika, cowok itu tersenyum manis--senyuman yang entah kenapa kini terlihat begitu hangat Magika pandang.
Magika menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "baru aja kok Kak," ujarnya jujur.
"Tadi naik apa ke sini?"
"Gojek," jawab Magika cengengesan.
Rafael berdecak, senyiman yang tafdi menghias wajahnya mendadak hilang entah ke mana. "Tadi gak mau gue jemput, eh kok malah naik ojek sih? Kan panas Gi, lo gak takut gosong apa?"
Mendengar Rafael mengomel seperti itu, Magika kembali terkekeh. Rasanya lucu mendengar ada orang yang memperhatikan dirinya seperti itu lagi.
"Lo kenal gue kaya baru sehari dua hari aja sih Kak, lagian nih ya sejak kapan gue se- concern itu sama penampilan?" tanya Magika, dia tersenyum tipis, "ya mungkin itu sebabnya juga gue ditinggalin pacar gue ya?"
"Gi..." panggil Rafael dengan nada lembut, dan Magika hanya meresponnya dengan deheman sambil menatap Rafael dengan tatapan penasaran dengan apa yang cowok itu akan utarakan.
"Lo salah paham," ujar Rafael menggantung.
Magika menautkan alisnya, karena jelas dia tidak paham dengan apa yang Rafael maksud. "Soal apa?"
"Genta gak selingkuhin lo, dia masih bener-bener sayang sama lo," ucap Rafael.
Perlu ribuan kali Rafael memantapkan hatinya untuk mengungkap semua yang sebenarnya terjadi di depan Magika, karena bagaimanapun tentu Rafael hanyalah manusia biasa. Ada sisi egois di dalam dirinya yang seperti memaksa nya untuk memperjuangkan Magika tanpa perlu memikirkan bagaimana tentang Magenta.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Teen Fiction(SEQUEL MAGENTA) Sesuai dengan arti namanya, Magika berarti keajaiban, atau dalam istilah lain disebut dengan Miracle. Begitulah penggambaran sosok Magika di hidup Magenta. Magika adalah sebuah keajaiban yang membuat Magenta tersadar, bahwa terkadan...