28 | Take a Break?

8.1K 1K 320
                                        

28 | Take a Break?

Vote dulu sebelum baca:)

Comment 300 lebih besok update lagi😝

Happy Reading!!
---

Stop comparing yourself with the other. You're perfect to me, thats the point.

---

"Aku tahu bakalan sulit untuk kamu percaya, karena ketika sama kamu Gista berubah jadi malaikat. Aku nggak minta banyak Gen, aku cuma minta kamu lebih waspada lagi sama dia. Dia nggak sebaik yang kamu kira."

Magenta memegang tangan Magika, dia menatap cewek itu dengan penuh rasa bersalah. "Gi, sekali lagi maafin aku," lirih Magenta.

"Soal maaf gampang Gen, tapi untuk rasa sakit yang aku rasain karena pacar aku lebih percaya sama cewek lain nggak akan pernah bisa hilang dari ingatan aku."

Maaf hanyalah simbol belaka untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Namun percayalah, di balik kata maaf selalu tersimpan berjuta rasa sakit yang terpendam dan tak kan mungkin pernah terlupakan.

Magenta menghela napasnya berat, tangannya yang pada awalnya menggenggam erat tangan Magika mulai menlonggar. "Jadi kamu maunya gimana Gi?" tanya Magenta, dia sudah putus asa karena nampaknya Magika teramat kecewa dengannya.

"Aku nggak akan ngelarang kamu temenan sama siapapun. Tapi tolong, untuk sama Gista jangan terlalu dekat. Tolong hargai perasaan aku sebagi pacar kamu," ucap Magika.

Jika dia egois maka Magika mungkin akan meminta Magenta untu berhenti berteman dengan Gista, namun Magika tidak bisa seperti itu. Jika Magika begitu maka itu sama halnya dengan mengekang Magenta. Magenta bebas untuk berteman dengan siapapun itu orangnya, dia memiliki hak. Namun tentu dengan batasan-batasan yang sewajarnya.

Magenta menganggukan kepalanya. "Iya Gi, aku janji sama kamu. Mulai sekarang aku akan jaga jarak sama Gista."

"Jangan janji doang, tapi lakuin."

"Iya sayang," ucap Magenta, "jadi aku dapet maaf dari kamu kan?"

Magika menyunggingkan senyum tipis, lalu ia menganggukkan dan Magenta langsung mendekapnya kembali dengan erat.

Untuk kali ini mungkin Magika masih bisa memaafkan Magenta. Namun jika di masa depan Magenta melakukan hal yang sama kembali—entah Magika masih bisa memaafkannya atau tidak, atau mungkin dia akan memilih opsi yang lain. Yaitu menyerah.

---

Suara merdu Ed Sheeran dan juga Yebba yang menyanyikan lagu terbaru mereka berjudul Best Part of Me mengalun begitu merdu di sebuah restoran cepat saji yang saat ini Magenta dan Magika datangi.

Magenta sengaja mengajak Magika ke sini, selain untuk mengisi perut cewek itu yang lapar karena tidak makan makanan berat sejak kemarin, namun juga sekaligus refreshing. Meski mungkin Magika tidak akan pernah melupakan soal masalah yang baru saja terjadi di antara mereka, namun setidaknya Magenta berusaha untuk membuat suasana hatinya membaik.

Awalnya Magika menolak ikut kala Magenta mengajaknya pergi keluar, namun Magenta tidak menyerah begitu saja—cowok itu terus membujuk Magika agar mau ikut bersamanya.

"Katanya tadi nggak mau makan, tapi kok kayanya lahap banget makannya?" goda Magenta, dia tersenyum menatap Magika yang sedang makan dengan begitu lahap padahal tadinya cewek itu enggan diajak makan.

Dengan wajah yang masih terlihat kusut karena tidak mengaplikasikan make up sedikitpun, dan juga mata yang masih terlihat sembab, Magika melirik Magenta sejenak, lalu dia melanjutkan kembali makannya tanpa merespon sedikitpun ucapan Magenta.

MIRACLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang