6: Kekagetan Elsyana

3.1K 339 7
                                    

Vote dan komen 💕💕

Vote dan komen 💕💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Dek, pulang kampus nanti bisa tolongin mama ambil belanja kue? Mama sudah janji bawa kue buat acara nanti malam..." permintaan mamanya membuat Elsyana berhenti mengunyah.

"Ada acara apaan, ma?" tanya Bara mewakili isi kepala Elsyana yang ingin menanyakan hal serupa.

"Ih, kalian tuh yaa, makanya punya grup chat keluarga tuh ya dibaca dong info yang ada!"

Lalu keduanya meringis.

Grup chat keluarga Surendra biasanya hanya para tetuanya saja yang membuatnya ramai, sementara yang muda-muda membuat grup lain meski masih ada didalam grup tersebut. Dan oleh karena itu mereka tidak pernah membacanya serius, karena kebanyakan isinya hanya info-info yang belum tentu kebenarannya.

"Jadi, om Rendi itu mau nikah. Dan malam ini ada acara syukuran dirumahnya, sekaligus membuat rencana untuk meminang calonnya..."

"Hah! Om Rendi nikah ma?" tanya Elsyana kaget. "Yaah, kok nikah sih??" rengek Elsyana ketika melihat mamanya mengangguk.

"Dek, jangan gitu. Kita seharusnya berbahagia buat om Rendi, yang sudah hampir berkepala 4 itu akhirnya mau berkomitmen." sahut papanya dengan berwibawa.

"Tapi om Rendi kan Om kesayangan aku, pa." Elsyana manyun, dan Bara terkekeh melihat adiknya yang sedang bertingkah sok imut itu. "Siapa perempuannya, ma? Maksud aku, calon tante aku itu?" Elsyana langsung mengoreksi ucapannya ketika melihat delikan sang papa.

"Ada, temen sekantor, Rinjani namanya. Sudah-sudah nanti kamu belanja di toko kue langganan kita. Mama sudah pesan sih, tapi bisa kamu tambahin asal yang enak-enak."

Elsyana mengacungkan jempolnya. Suka sekali dia tuh kalau mamanya sudah menyuruhnya begini, tanda ia sudah dapat dipercaya oleh mamanya dan papanya pun hanya diam saja, tanpa melarang. Elsyana menengadahkan tangan dihadapan sang mama sambil menyengir lebar. "Duit?"

Mama Elsyana mencibir lalu menyerahkan 3 lembar uang berwarna merah. Elsyana sudah bersorak dalam hati, kalau ada sisanya kan lumayan bisa beli bakso dikantin kampus untuk besok.

Setelah itu Elsyana berpamitan pada Mama, Papa dan Bara dengan mengecup kedua pipi mereka satu persatu. Lalu berlari kecil dan memasuki mobil yang dikendarainya menuju kampus. Dari pagi sampai siang menuju sore semua terjadi sesuai dengan harapannya. Damai. Meskipun sempat galau karena om kesayangannya akan menikah, tapi hatinya dengan cepat kembali merasa membaik.

Apalagi Elsyana tidak menemukan adanya gangguan seperti kemunculan Lee Taeyong yang suka membuatnya kesal, misalnya. Oh, iya. Taeyong kan jurusan kedokteran, dan FK lumayan jauh dari FBS.

Dan saat dosennya mengakhiri pertemuan hari ini, Elsyana cepat-cepat menuju parkiran. Demi kue yang dipesankan mamanya, Elsyana bahkan rela menolak ajakan Keanu, teman sekelasnya untuk nongkrong di kafe depan kampusnya, meski setengah hati.

Elsyana lalu melajukan mobilnya menuju toko kue yang bisa dibilang menjadi langganan keluarganya. Saat penjaga kasirnya meminta Elsyana harus menunggu sebentar, ia pun mengangguk dan memilih untuk menunggu di kursi tunggu. Beberapa kali memokuskan diri dengan ponsel pintarnya dan beberapa kali melihat keluar jendela.

Betapa kagetnya Elsyana melihat Taeyong dan bukan itu saja. Tetapi Taeyong yang sedang menggandeng Vania, temannya itu yang sedang tersenyum malu-malu di balik punggung cowok itu.

 Tetapi Taeyong yang sedang menggandeng Vania, temannya itu yang sedang tersenyum malu-malu di balik punggung cowok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"EW!"





"EW!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Long Fight(LTY)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang