Full of drama.
I warn you. Hehehe
Kecelakaan mobil.
Bara hanya mengatakan itulah yang terjadi dan merenggut nyawa kedua orang paling disayang oleh Elsyana.
Tapi Bara tidak mengatakan kalau kecelakaan ini disebabkan oleh pengemudi truk tangki minyak yang gagal menyeimbangkan kemudinya karena mengantuk sehingga truk itu oleng dan menabrak mobil yang dikendarai papa dan mamanya. Biar Bara yang mengatasi ini sendiri dikepolisian, tanpa adik atau keluarga besarnya turut campur.
Kejadian itu sudah lepas dua hari yang lalu. Bahkan kedua orangtuanya itu sudah dimakamkan pagi hari tadi, Bara dan Elsyana masih merasakan duka yang amat mendalam bagi hidupnya.
Untunglah Elsyana senantiasa ditemani oleh sang nenek seperti saat ini, adiknya itu hanya berdiam diri dalam pelukan sang nenek yang datang segera ketika mendengar anak dan menantunya kecelakaan. Setelah menyaksikan proses pemakaman tadi, Elsyana memang sudah berhenti menangis. Tetapi tatapannya menjadi sayu dan kosong. Tak ada semangat disana. Harapan dan kebahagiaan seakan direnggut paksa dari hidupnya, menyebabkan luka besar dalam dirinya.
Dan Bara yakin luka itu akan menjadi luka sulit untuk disembuhkan.
"Bang..."
Bara menoleh cepat dan melihat Taeyong mendatanginya. Ikut duduk disampingnya setelah menepuk pundaknya pelan tanda kalau pacar adiknya itu berempati padanya.
"Ngerokok, nggak? Nih kalo mau." Bara menawarkan rokoknya dan pematiknya pada Taeyong. Terlalu banyak yang sedang dipikirkan olehnya, sehingga merokok menjadi salah satu cara yang ia pikir dapat meringankan bebannya.
"Nggak bang." ucap Taeyong menolaknya secara halus yang langsung mengundang tawa kecil Bara.
"Kadang lupa gue, kalo lo calon dokter. Harus selalu sehat ya lo," ujar Bara lalu menatap langit sore diteras depan rumahnya ini. "biar bisa jagain adek gue."
Taeyong menangkap nada kesedihan yang diucapkan Bara, seketika hati Taeyong diliputi perasaan bersalah. "Gue gagal, bang."
"Hah?"
"Gue..."
"Den Bara, den Taeyong!" Bi Rasi tergesa menghampiri keduanya. "Maaf, den. Tapi ibu ini nyariin rumah den Bara."
"Ada apa ya, bu?" tanya Bara sopan pada seorang ibu yang katanya datang sambil menggendong seorang bayi perempuan ini untuk mencarinya.
Mata Bara melotot tak percaya saat ibu ini berlutut padanya dan setelahnya menangis sedih. Begitu juga dengan Taeyong dan bi Rasi yang menyaksikan hal ini.
"Saya ingin minta pengampunan, mas. Ampuni suami saya..." ucap Ibu itu memohon dengan sangat.
Bara terdiam. Tidak bisa memberikan reaksi apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Fight(LTY)✔️
Fanfiction(ADA BAIKNYA FOLLOW AKUN AKU SEBELUM BACA) 🐷vs🐶 Kalau kalian mau yang manis-manis dicerita ini ada. Yang pahit-pahit? Juga ada. Yang kecut, asem, asin? Juga ada. Tapi jangan terlalu banyak berharap. Ini cuma kisah permusuhan abadi, antara Lee Taey...