24: Heboh

2.3K 293 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Gimana gue mau fokus... Kalo mata gue cuma bisa ngeliatin lo doang kak..."

"Apa sih?" sanggah Elsyana lalu bangkit berdiri. Menatap Yohan dengan kilatan mata serius. "pertandingan ini lo anggep apa? Setau gue pertandingan ini seleksi untuk masuk tim nasional buat kejuaraan tahun depan kan? Daniel aja sampe mati-matian latiannya, dan gue tau itu. Gue nggak suka ya, lo malah nganggep ini pertandingan remeh!"

Melihat Elsyana yang marah kepadanya, Yohan malah tersenyum. "Gue nggak ada bilang kalo ini pertandingan remeh kak." ucap cowok bertubuh tinggi dan atletis itu sambil terkekeh.

"Trus apa? Seharusnya lo tuh jangan sampe terluka gini dong!" Elsyana tanpa sadar terus berkata dengan nada marahnya untuk Yohan.

Cowok ini benar-benar menyebalkan dengan cengiran lebarnya. Elsyana hanya tidak suka. Ia melihat perjuangan Daniel untuk setiap pertandingannya. Sahabatnya itu tidak pernah absen latihan sesuai jadwalnya, setiap harinya selalu menjaga stamina dan kesehatan tubuhnya. Intinya Daniel menjaga tubuhnya agar tidak terluka, sementara bocah ini malah mengatakan hal bodoh yang membuatnya semakin dirundung rasa bersalah.

Karena keberadaannya membuat Yohan tidak fokus.

Kan sialan.

"Bagus mbak, marahin aja nih anak geblek!"

Elsyana tersentak melihat orang yang baru saja memasuki ruangan ini. Elsyana tidak mengenalinya sama sekali.

"Hangyul, mbak." ucap cowok yang mengaku bernama Hangyul ini sambil mengulurkan tangan disertai senyuman miringnya.

"Gue bukan tukang jamu." bibir Elsyana mengerucut dan menolak menjabat balik tangan Hangyul.

Bukannya marah, Hangyul malah tertawa. "Yaa, makanya gue mau kenalan dulu."

"Nggak!" tolak Elsyana mentah-mentah.

"Mau ngapain lo?" tanya Yohan dan menyadarkan Hangyul akan tujuannya.

Cowok berambut abu-abu itu akhirnya berhenti tertawa dan menatap Yohan. "Ayo, kerumah sakit. Tadi pelatih lo bilang, lo agak nggak rela dibawa kesana."

"Halah, ini nggak papa kali." Yohan menuding kearah kakinya. "Paling seminguan udah sembuh."

"Tapi tetep harus diperiksa, bloon!" Elsyana tidak menahan dirinya untuk menoyor kepala Yohan. "Tadi katanya sakit banget!"

"Kaaaak." rengek Yohan. Agak tidak percaya bahwa kakak cantiknya ini, akan melakukan hal kejam padanya.

"HAHAHAHA!" Tawa Hangyul menggelegar. "Gila, Han. Gue suka tipe cewek begini nih." ucap lelaki itu disela tawanya.

"Yah, tapi gue nggak suka sama lo." sahut Elsyana. "Yaudah bawa nih dia kerumah sakit."

"Duh, gue patah hati." Hangyul memegang dadanya dan menampilkan wajah sedihnya yang tidak dipedulikan Elsyana.

Long Fight(LTY)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang