20: Rumah Hantu

2.4K 282 3
                                    


Tetep Vote dan Komen 💕😊






"Kalo gitu dengerin baik-baik, permintaan pertama gue itu adalah lo harus nurutin semua perkataan gue dan tanpa bantahan."

Taeyong mengangkat sudut bibirnya sambil melihati Elsyana yang kesusahan membawa berkantung-kantung paper bag yang berisi belanjaannya.

Lalu ia teringat pembicaraannya dengan Ten, Yuta dan Jonghyun tempo hari.

"Gue rasa ada benernya sih. Lo kerjain dianya dikit aja, sampai dia baper aja gitu." Ten yang memulai untuk menyebar bisikan iblisnya kepada Taeyong, lalu disahuti dengan baik oleh Yuta.

"Atau bukannya bagus kalo lo berhasil bikin dia jatuh cinta sama lo? Idenya si kak Sunny itu lumayan lah."

Ten mengangguk, berbeda dengan Jonghyun yang meskipun sibuk dengan stik playstation tapi tetap mendengarkan dan ia berucap.

"Jangan main-main sama hati. Karma does exist, Yong." singkat. Jelas. Dan padat, tentunya menjadi salah satu alasan kenapa dirinya sudah maju tetapi malah mundur lagi ketika mendekati Elsyana.

"Bukannya gitu, Hyun. Lo emang nggak penasaran sama hasilnya nanti?" tanya Ten.

"Oh, iya! Lagian lo juga udah kena pukul si Seongwoo kan? Kayaknya dia suka si Elsyana, jadi lumayan Yong, bikin dia patah hati juga buat balas pukulannya."

Memang Yuta dan Ten adalah definisi iblis berbentuk teman dalam dunia nyata. Jadilah Taeyong menggunakan cara licik ini. Menggunakan ancamannya agar Elsyana mendekat kepadanya. Setidaknya ada dua hal yang Taeyong dapatkan. Seongwoo yang secara mendadak memukulnya tempo hari bisa patah hati dan Elsyana akan bertekuk lutut padanya.

"Jalannya yang betul dong! Lemah!"

Taeyong terkekeh pelan melihat Elsyana yang menghentakkan kakinya seperti anak kecil dan terseok-seok dengan berbagai paper bag yang ada dikedua tangannya. Mengikuti langkahnya yang berjalan-jalan sesuka hati. Sepatu, baju, jam tangan, sampai ke daleman pun Taeyong sudah membelinya. Sekarang ia hanya sedang bingung bagaimana cara agar menarik perhatian dari Elsyana yang nampaknya selalu biasa saja padanya.

Kenyataan bahwa dirinya seorang playboy, sepertinya harus segera resign ketika berhadapan dengan Elsyana. Cewek itu tidak tertarik untuk berbelanja ataupun membeli apapun meski sudah ia tawari, dari harga yang murah sampai yang mahal sekalipun, Elsyana tetap menolaknya. Jadilah sekarang hanya dirinya saja yang berbelanja dan menjadikan Elsyana sebagai pembawa barang belanjaannya tersebut.

Heran Taeyong tuh sama Elsyana. Biasanya cewek-cewek banyak yang mendekat walau tanpa diminta. Apalagi yang kurang dari Taeyong?

Wajah tampan? Punya. Uang? Dompetnya selalu tebal. Apalagi jika dilihat dari bibitnya. Hei papanya, Lee Dongwook merupakan dokter specialist jantung yang selalu dinobatkan sebagai dokter handal beberapa tahun terakhir. Dan mamanya, merupakan manager sebuah perusahaan yang menyediakan alat-alat kedokteran. Belum lagi kakaknya, Mahira yang juga berkecimpung didunia kedokteran sebagai dokter gigi.

Jelas, Taeyong yang terbaik dari segi apapun. Tapi kenapa Elsyana masih saja melihatnya sebagai pengganggu?

"Ini harus banget gue yang bawa?"

Suara penuh keluhan itu akhirnya terdengar. "Tadi katanya lo kuat?"

"Tapi gue nggak nyangka akan sebanyak ini? Kenapa kayak belanja bulanan sih? Ngebabuin gue aja, lo mah!"

Taeyong tak lagi mendengarkan. Fokusnya melihat suatu wahana yang terlihat seram walau hanya dari luar. Suara-suara mengerikan dan penuh jeritan, Taeyong tersenyum bagai menemukan sesuatu yang menarik.

"Ikut sini!" Taeyong menarik lengan Elsyana agar mendekat dan mereka berjalan menuju wahana rumah hantu.

Ya, tempat yang sempurna untuk bisa menunjukkan seberapa hebat dirinya.

Setelah menitipkan barang belanjaan mereka—Taeyong—dengan paksaan kepada petugas yang ada. Taeyong pun menarik kembali lengan Elsyana dan mereka pun masuk dengan tenang.

Awalnya saja, karena selanjutnya adalah Taeyong yang kesal dan ingin membekap mulut Elsyana karena gadis itu tidak henti-hentinya mengomentari apapun yang dilihatnya.

"Mbak, kok mau sih mukanya digituin?"

"Mas, ngapain dipojokkan gitu? Ganggu pemandangan aja!"

"Mbak, skincarenya pake apaan mbak?"

"Bisa nggak sih lo tuh diem?!" Taeyong berucap karena tidak tahan lagi. Bahkan ia bisa merasakan bagaimana kecewanya hantu-hantu bohongan itu karena Elsyana sama sekali tidak ketakutan.

"Gue penasaran, astaga! Kalo muka asli mereka malah rusak gimana?"

"Ini tuh wahana menyeramkan, kok malah lebih menyeramkan nyinyiran lo sih?" Taeyong menyindir.

"Nggak nyeremin sama sekali, atau sebenarnya lo yang takut?" tanya Elsyana dengan nada merendahkan Taeyong.

"Takut? Nggak sama sekali,"

"Masa? Coba nengok kebelakang."

"AAARRRGGGGHHHHH!!!!!!"









"AAARRRGGGGHHHHH!!!!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Taeyong mah selooo kok, seloooo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong mah selooo kok, seloooo!



Long Fight(LTY)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang