"Taeyong anjing! Taeyong sialan! Taeyong setan!" Elsyana terus saja berjalan ke arah parkiran yang sepi sambil mengumpati Taeyong.
Ia kesal, sebal, benci sekali dengan Taeyong.
Mungkin ia bukanlah tipe cewek yang mensakralkan ciuman pertamanya, tapi ia juga tidak pernah rela jika Taeyonglah yang memiliki ciuman pertamanya ini.
"ANJING DASAR LO!!!" Elsyana benar-benar meluapkan emosinya, sayang yang menjadi lampiasannya hanyalah kerikil kecil dan debu yang ia tendang-tendang dan ia injak-injak.
Ini masih dikampus dan mereka ciuman di kafetaria. Bagaimana ini? Habislah sudah. Ia akan malu seumur hidupnya.
Elsyana berjongkok dan menangis sekeras-kerasnya dengan kedua tangan yang menutupi wajahnya. "aaaaaaahhh, mau pindah kampus ajaaaaa...."
"Udah, kayak bocah aja lu..."
"BODO!" tampik Elsyana pada orang yang sedang mengusak kepalanya ini. Orang itu adalah Daniel, dari suaranya yang Elsyana sudah hapal.
Daniel tidak sendiri, ada Seongwoo yang berdiri disampingnya sambil menahan tawa. Dan Daniel langsung memutar bola mata malas sambil menatap Seongwoo. Bukannya apa, Daniel sebenarnya tau kalau Seongwoo pasti sedang menyembunyikan rasa sakitnya sendirian.
Daniel dan Seongwoo, kedua cowok ini menjadi sahabat Elsyana ketika baru pertama kali masuk kuliah. Elsyana masih ingat bagaimana keduanya datang sambil nyengir lebar ketika ia sedang makan bakso di kantin. Mereka jadi berteman, meskipun mereka bertiga berbeda jurusan—mereka jurusan teknik industri dan Elsyana jurusan DKV.
"Oke, oke." ujar Seongwoo lalu mendekat pada Elsyana. Ia akan mencoba untuk membujuk gadis ini agar berhenti menangis. "Udah sih, El. Berhenti nangisnya, malu kali sama yang lain..."
"Gue... gue.. mau pulang..." pinta Elsyana masih sambil terisak dan masih menutupi wajahnya.
"Ayo, gue anter..." sahut Daniel.
"Lah terus gue gimana? Kita kan ada kelas, Dan." protes Seongwoo dan Elsyana langsung menatap Seongwoo sangar.
"LO JUGA ONG SIALAN SEONGWOO!!! Kenapa sih nggak bilang ada si Taeyong?!! Kenapa kalian nggak bereaksi gitu pas gue dilecehin sama si anjing itu?!!!!"
"Gue mana tau kalo dia bakalan nyium lo," elak Seongwoo seperti tak mau disalahkan. "Lagian bukannya enak, El?"
Pertanyaan Seongwoo tentu saja membuat Elsyana geram bukan main. Kalau saja tidak ada Daniel yang menahan tubuhnya pasti tubuh kurus milik Seongwoo itu sudah terkapar ditanah karena ia joroki dan ia pukuli sepuasnya.
"MATI AJA SONO LO!" teriak Elsyana dan secara membabi buta ingin menyerang Seongwoo yang tertawa.
Kalau begini Daniel pening sekali. Kepalanya sudah sakit mendengar teriakan Elsyana sambil menahan gerakan brutal cewek itu, tapi Seongwoo malah minta dihajar habis-habisan.
"Ong, udah kek! Lo juga, El!" ucap Daniel tegas. Membuat Seongwoo terdiam begitu juga Elsyana.
"GUE MAU BUNUH DIRI AJA!"
Seongwoo melebarkan matanya dan segera menarik tangan Elsyana yang sudah berjalan menjauhi mereka berdua.
"Eh, jangan gila!" Seongwoo menarik lengan Elsyana.
"Tapi gue malu, Ong!"
Seongwoo langsung maju dan memeluk lembut Elsyana. Membiarkan gadis itu menangis sepuasnya didadanya. Mengusak kecil kepala gadis itu, memberikan ketenangan sebisanya.
Daniel yang melihat sahabatnya memeluk Elsyana erat pun hanya dapat menahan tawa miris. Sebegitu hebatnya Seongwoo menyembunyikan perasaannya atau memang selama ini Elsyana yang tidak pernah peka? Entahlah, Daniel juga enggan mencari tau meski sebenarnya merasa kasihan dengan keadaan hati sahabatnya si Seongwoo itu.
"Gue ada disini, El... Lo nggak perlu malu..." ucap Seongwoo halus dan lembut sekali.
Hayoooo jangan lupa Vote dan komennya! 💕💪
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Fight(LTY)✔️
Fanfiction(ADA BAIKNYA FOLLOW AKUN AKU SEBELUM BACA) 🐷vs🐶 Kalau kalian mau yang manis-manis dicerita ini ada. Yang pahit-pahit? Juga ada. Yang kecut, asem, asin? Juga ada. Tapi jangan terlalu banyak berharap. Ini cuma kisah permusuhan abadi, antara Lee Taey...