63: Last

1.5K 180 46
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Mau kemana, kak?" tanya Yohan menghentikan langkah Elsyana yang ingin meninggalkan cowok itu sendirian.

"Gue ada urusan dulu ya. Makasih udah dateng, Yo." jawab Elsyana cepat sambil tersenyum tipis pada Yohan. Kembali ia ingin melangkah pergi untuk mencari Vania. Ia hanya ingin mengusir pengganggu itu agar tidak merusak acara pernikahan sepasang kekasih yang baru berubah status menjadi suami istri pagi tadi.

Namun kini lengan Elsyana ditahan oleh Yohan yang membuatnya kembali bertemu tatap dengan cowok yang lebih muda tiga tahun darinya ini. "Apa?"

"Kak, ini yang buat gue nggak mau menjauh dari lo. Lo selalu bilang kita bisa berteman, tapi disaat yang sama lo selalu nendang gue menjauh. Lo selalu buat gue penasaran, untuk bisa nemuin cara supaya lo bener-bener nerima gue... Walau itu cuma jadi seorang teman..."

"Sorry..." Elsyana meminta maaf dengan tulus dari hatinya. "Gue bener-bener payah dalam berteman, Yo..." ucap Elsyana pelan sembari menunduk.

"Kak..."

Elsyana mengangkat kepalanya dan menatap Yohan lagi. "Tapi Yo, sekarang keadaannya bener-bener genting. Bisa di bilang Vania itu musuh gue, dia juga jadi penguntit Taeyong, pacar gue.  Dan lo denger ucapan cowok tadi kan? Dia bilang Vania ada disini, jadi gue harus temuin dia juga supaya nggak ngerusak acara penting ini."

"Tapi lo juga denger kan, kalo lo nggak boleh pergi sendirian. Gimana kalo kita minta tolong petugas keamanan aja?"

"Boleh... Ayo, Yo."

Yohan pun tersenyum sambil melihat tangannya yang ditarik pelan oleh Elsyana. Mengikuti langkah gadis itu menuju bagian security hotel, tetapi berakhir dengan Yohan yang menggeram menahan amarahnya sendiri karena kehilangan jejak Elsyana saat gadis itu pergi ke toilet hanya untuk beberapa saat.

Sementara dilain tempat, Elsyana sedang mencoba menggerakkan tubuhnya tapi tidak bisa. Tubuhnya lemas dan terasa sulit digerakkan, seperti ada yang mengikat seluruh tubuhnya tapi sebenarnya tidak.

Tubuhnya hanya terlalu lemas akibat menghirup chloroform yang sengaja disebar oleh Vania saat ia berada di dalam toilet tadi.

"Lo pasti denger siapa yang barusan nelpon gue." Vania berucap setelah mematikan sambungan panggilan dan melemparkan ponselnya diranjang hotel. "Dia Taeyong." lalu Vania tertawa namun yang terasa hanyalah kesuraman.

Elsyana yang melihatnya pun dapat merasakannya. Meskipun tubuhnya hanya tergeletak lemas dilantai. Mata Elsyana memburam karena air matanya mulai keluar. Yang dirasakannya kini hanyalah rasa takut, sangat. Vania yang ada dihadapannya kini, benar-benar Vania yang berbeda. Mungkin mereka bermusuhan, berulang kali Vania selalu menyebabkan dirinya dilabrak kasar oleh para mantan Taeyong dan juga menyebabkan dirinya banyak dimusuhi karena menyebarkan gosip tak bermutu pada saat ia dan Taeyong menjalin hubungan dulu saat kuliah. Tapi saat ini, Vania sangatlah berbeda dengan yang dulu, menyeramkan. Elsyana terus mencoba membuka mata, menghilangkan rasa kantuk yang kini sedang mati-matian ditahan olehnya.

Long Fight(LTY)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang