52: Break Up

2K 222 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Me time.

Seperti yang dianjurkan Taeyong, biasanya Elsyana akan menggunakan waktunya sendirian untuk bersantai ditemani segelas besar ice choco milk dan sepiring cookies. Dan ia akan sangat menikmatinya jika saja tugas kampusnya tidak menggunung seperti ini. Tapi ucapan Bang Bara tadi pagi, masih berdengung ditelinganya.

"Dek, gimana pun kita harus coba..."

Elsyana berusaha menyadarkan dirinya sendiri. "Sadar, El. Tugas lo sebanyak ini." ucapnya untuk menyemangati diri sendiri dari begitu banyaknya masalah yang seperti melilit dikepalanya.

Kesedihannya kehilangan papa dan mama, kehilangan Seongwoo dan Daniel sebagai sahabat, belum lagi ditambah Vania dan antek-anteknya yang selalu merundungnya dikampus dan juga percintaannya dengan Taeyong. Hal inilah yang rasanya membuat Elsyana selalu merasa tertekan dan tidak aman. Apalagi kejadian dimana ia hampir tertimpa pot waktu itu, menambah rasa cemasnya menjadi semakin berlebihan.

Berkali-kali Elsyana membenarkan letak kacamata baca yang digunakannya agar tidak jatuh dari hidungnya. Wajahnya terlihat serius, menatap layar laptop yang ia bawa hari ke kampus hari ini.

Untung saja kafe ini cukup tenang walau banyak pelanggan yang datang, jadi tidak terlalu mengganggu Elsyana. Tinggal memasang airpods saja untuk menyumpal telinganya.

Elsyana berjengit kaget saat melihat ada sebuah tangan yang terulur kearahnya. Memasang muka marah dan mengatur napasnya, ia melihat si pemilik tangan yang nyengir dihadapannya, menyeringai sih tepatnya.

"Segitu kagetnya lo, lebay." ujar Zuho lalu mendudukkan diri dikursi dihadapan Elsyana.

Dengan amat terpaksa, Elsyana melepas salah satu airpodsnya. "Ngapain sih? Malah duduk disini lagi. Sok asik lo." ketusnya karena kesal sehabis dikageti begitu.

Zuho terkekeh. "Ngasih minum, nih, serius banget sampe nggak sadar minuman lo udah abis gitu."

"Nggak mau, lagian gue bisa beli sendiri kok."

"Niat gue baik loh pada..."

Elsyana kini sibuk membereskan barang bawaannya sambil mendumel, bahkan tidak mendengarkan ucapan Zuho lebih lanjut. "Bye! Ganggu ajee lu, ah."

Seperti inilah Elsyana, jika menghadapi cowok yang tidak dikenalnya. Meskipun kemarin mereka sudah kenalan, dan Zuho juga sudah menolong nyawanya, tapi jujur saja, Elsyana sendiri tidak merasa aman jika berduaan begini dengan cowok itu. Tatapan Zuho saat melihatnya itu terlalu aneh, membuatnya bergidik ngeri.

"Buru-buru banget. Lo takut ya, dibilang selingkuh sama gue?"  ledek Zuho.

"Naj..."

"Itu reaksi alaminya kalo ketemu cowok, apalagi cowoknya macem lo gini."

Long Fight(LTY)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang