"Kak, jahat banget sih! Gue dirumah sakit tapi lo nggak ada jengukin gue sama sekali."
Elsyana membuang napas lelah. Biar saja, biar Yohan tau kalau ia terganggu dengan panggilan berulang darinya malam ini.
Bayangkan saja Yohan ini menelponnya hampir belasan kali. Sampai akhirnya Elsyana menyerah dan pada akhirnya menjawab juga panggilan itu. "Gue juga sakit,"
"SAKIT APAAN?! Coba kasih tau alamat lo, nanti gue datengin! Mau dibawain apaan kak?"
"Ngegas amat?"
"Ya habis, gue panik kak. Coba sini kasih tau alamat lo dimana? Gue kesana."
"Lo masih dirumah sakit, kan?" tanya Elsyana. "Trus ngapain kerumah gue?"
"Eum, i-iya sih. Tapi kaki gue udah nggak sakit. Kalo buat lo sih lari-lari juga gue jabanin."
"Yaudah, besok gue aja yang kesana..." sahut Elsyana. Setelah dipikirkan lagi, tak ada salahnya juga untuk menjenguk bocah ini.
"Katanya lo sakit?! Apa lo bakalan dirawat dirumah sakit juga?!"
"Gue tuh cuma sakit perut gara-gara jadwal bulanan!" jawab Elsyana dengan nada meninggi. Susah memang kalau bicara dengan Yohan, harus narik urat gitu. "Tau nggak?"
"O-oh. Gitu..."
Elsyana hanya berdeham. Dan tak lama keadaan menjadi sunyi. Yohan yang berisik pun hanya terdiam dan Elsyana juga sedang tidak ingin berbicara apapun.
Sampai suara mesin mobil mengalihkan perhatian Elsyana. Gadis berambut panjang itu sedikit berlarian kearah jendela kamarnya dan melihat ada 2 mobil, milik ayahnya dan milik bang Bara. Elsyana menarik kedua sudut senyumnya.
"Eh, ini mau ngomongin apa lagi?" tanya Elsyana.
"Nggak tau, kak. Dengerin suara napas lo aja gue udah seneng banget ini. Lucu!"
"Halah, najisin banget." Elsyana mencibir. "Kalo gitu, udahan dulu yaa. Gue lagi males napas soalnya."
"Lah jangan gitu, kak! Kalo lo nggak napas ya repot!"
Elsyana tertawa. "Hahaha. Ya enggak, bodoh. Udah yaa gue matiin nih."
"Ah, kan gitu." sahut Yohan dengan suara tidak rela. "Gue masih mau ngobrol sama lo, kak."
"Ah, dari tadi lo nya diem aja!" balas Elsyana kesal. "Katanya dengerin napas gue aja, lucu."
Ganti Yohan yang terkikik dengan obrolan absurd ini. "Yaudah deh, emang lo mau ngapain sih kak?"
"Ada nyokap, tuh, tuh, tuh. Kamar gue pintunya udah diketuk."
"Adek, turun yuk! Kita makan malam." suara Dyra terdengar. Dan Elsyana hanya menyahut seadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Fight(LTY)✔️
Fanfiction(ADA BAIKNYA FOLLOW AKUN AKU SEBELUM BACA) 🐷vs🐶 Kalau kalian mau yang manis-manis dicerita ini ada. Yang pahit-pahit? Juga ada. Yang kecut, asem, asin? Juga ada. Tapi jangan terlalu banyak berharap. Ini cuma kisah permusuhan abadi, antara Lee Taey...