Vote dan komen💕💕
Taeyong mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata untuk menghilangkan kekesalannya terhadap Elsyana.
Gadis itu nggak bisa ya membuat Taeyong senang walau sehari saja? Kan tinggal menurut saja untuk ikut jadi tidak ada yang perlu merasa sakit hati.
Ucapan gadis itu selalu berhasil membuat Taeyong kesal walau ia sudah bersikap baik padanya.
"Loh, Taeyong kok sendiri? El-nya mana?" Dyra menanyakan keberadaan sang anak ketika melihat Taeyong datang menyerahkan kotak kue pesanannya sendirian. Dyra berharap Taeyong mengatakan kalau anak bungsunya itu sedang dimobil, tapi...
"El nggak mau ikut sama Taeyong, aku diusir tante, jadi..."
"Jadi El naik angkutan umum? Kok gitu?" Dyra terdengar panik lalu memanggil Bara dan suaminya.
"Kenapa?" tanya Arion pada istrinya yang khawatir itu.
"El, naik angkutan umum..."
"Tuh anak benar-benar..." Bara geram namun juga hatinya cemas, karena membiarkan Taeyong menjemput adiknya itu adalah idenya. Seharusnya ia tau kalau adiknya pasti akan menolaknya mentah-mentah.
"Memang kenapa tante?" tanya Taeyong melihat satu keluarga ini panik, ia pun jadi khawatir.
"Elsyana dulu pernah mengalami kejadian buruk saat kami biarkan naik angkutan umum waktu SMP." Dyra menjawab pertanyaan Taeyong.
Sementara Arion berusaha menelpon sang anak. "Halo, dek. Kamu dimana? Kenapa nggak bareng sama Taeyong dan malah naik angkot?" ucap lelaki tinggi itu memburu Elsyana dengan rentetan pertanyaan ketika tersambung dan Elsyana baru mengucapkan kata Hallo.
"Bang Bara sih nggak mau jemput, dan malah nyuruh si An—Taeyong yang dateng..." jawab Elsyana cepat. "Lagipula aku kan udah nitipin kue pesenan mama sama dia kan? Mama kayaknya cuma khawatir sama kuenya aja."
"Bukan begitu adek. Yaudah kamu dimana?" Arion melirik sang istri dan anak sulungnya beserta Taeyong yang juga menungu.
"Masih ditempat tadi. Mobilku baru aja diderek, sekarang aku lagi jalan kaki supaya nemuin angkot atau bis, paa."
"Tunggu disana saja, nanti bang Bara yang jemput. Ponsel kamu baterainya masih full? Bawa powerbank nggak? Uang kamu cukup?"
"Iya, paa... Baterai aku sisa 30% sih, tapi aku bawa powerbank dan uang cashku masih ada seratus ribu..." Elsyana menjawab pertanyaan papanya satu per satu.
"Yaudah, jangan sampai ponsel kamu mati. Jangan lupa berkabar sama bang Bara."
"Oke. Suruh cepat yaa paa, aku udah digigitin nyamukkk."
Arion pun menatap Bara setelah memutuskan sambungan. "Sudah sana jemput adikmu, Bara. Ah, susah sekali untuk menurut adikmu itu." Arion geleng-geleng kepala mendengar kelakuan anaknya yang satu ini. Jika saja didalam syukuran malam ini ia tidak dalam posisi yang penting, mungkin akan lebih baik jika Arion saja yang menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Fight(LTY)✔️
Fanfiction(ADA BAIKNYA FOLLOW AKUN AKU SEBELUM BACA) 🐷vs🐶 Kalau kalian mau yang manis-manis dicerita ini ada. Yang pahit-pahit? Juga ada. Yang kecut, asem, asin? Juga ada. Tapi jangan terlalu banyak berharap. Ini cuma kisah permusuhan abadi, antara Lee Taey...