Hampir sebulan lamanya Elsyana tidak berkomunikasi dengan Seongwoo maupun Daniel. Meskipun ia dan Daniel masih sering bertukar kabar melalui pesan, tapi tidak dengan Seongwoo.
Elsyana putuskan kontak dan benar-benar menjauhinya karena tidak habis pikir dengan penyerangan laki-laki itu terhadap Taeyong tempo hari.
Bukannya terlalu bucin atau bagaimana, tapi ia hanya tidak suka jika cowok yang disukainya pulang babak belur. Setelah mendengar info dari beberapa orang yang menjadi saksi keributan, akhirnya ia bisa menyimpulkan kalau Seongwoo lah pelaku kekerasan terhadap Taeyong.
"Gue nggak mau lo jadi musuhan sama Seongwoo! Kalian sahabatan, mana tega sih gue bikin kalian jadi berantem? Udahlah ini masalah sepele antar cowok, El." ucap Taeyong kala ditanya kenapa ada luka lebam di dekat mata sampai sudut bibirnya sobek.
Tapi Elsyana dan kepala batunya mana mau mendengarkan.
Sekarang Elsyana hanya bisa menangis sedih saat mengetahui kalau kedua sahabatnya itu masih diperiksa oleh pihak kepolisian.
"El, udah dong nangisnya." ucap Taeyong masih terus mengelusi dan memeluk Elsyana. "Gue bingung harus apa?"
Elsyana mengangkat tubuhnya dari Taeyong. Memperlihatkan wajah sembab memerahnya pada kekasihnya itu. Taeyong tentunya jadi ikut merasakan sedih juga, terlihat dari raut wajah dan tatapannya.
"Be-beneran, ternyata gue tuh bener-bener sadis yaa, Yong?" tanya Elsyana masih sesenggukan. "g-gue selalu mikirin diri sendiri terus... Padahal mereka yang selalu mentingin gue, tapi gue malah ninggalin mereka begini." ucap Elsyana mulai menyalahkan diri sendiri.
Elsyana mulai teringat kalau selama ini Seongwoo dan Daniel lah yang selalu mau menemaninya. Disaat dia makan sendirian dikantin, maka kedua orang itu akan datang bersama beberapa orang temannya sehingga Elsyana tidak lagi pernah makan sendirian.
Elsyana itu dari dulu lumayan pendiam dan tidak mempunyai teman. Sering disangka jutek dan judes karena ia terlalu hidup dalam dunianya sendiri, sampai acuh kepada orang lain. Tapi lagi-lagi Seongwoo dan Daniel lah yang mau menariknya keluar dari zona nyaman itu untuk mulai bertemu banyak orang. Tanpa mereka berdua, Elsyana hanya akan seperti kura-kura yang selalu hidup dalam cangkangnya. Aman sih, tapi mempunyai beban berat dan tidak bisa merasakan kebebasan.
"El, nggak gitu... Jangan mulai buat nyalahin diri sendiri gini, deh." ucap Taeyong, tangan cowok itu menghapus lembut air mata yang ada dipipi Elsyana. "Udah-udah. Sekarang kita tidur aja, besok kalo mereka udah selesai diperiksa, kita langsung jemput mereka."
"Yaudah, ayo pulang." ajak Elsyana sambil menghapus airmatanya dengan punggung tangannya sendiri.
"Nggak usah lah. Disini aja."
Mata Elsyana langsung melebar. Kalau suasananya tidak sedang sendu, mungkin Taeyong akan mulai meledek pacarnya itu. Wajah memerah dan mata melototnya yang masih ada jejak air, jelas membuat Taeyong gemas bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Fight(LTY)✔️
Fanfiction(ADA BAIKNYA FOLLOW AKUN AKU SEBELUM BACA) 🐷vs🐶 Kalau kalian mau yang manis-manis dicerita ini ada. Yang pahit-pahit? Juga ada. Yang kecut, asem, asin? Juga ada. Tapi jangan terlalu banyak berharap. Ini cuma kisah permusuhan abadi, antara Lee Taey...