Ayo, terus Voment 😊💕
Sepulangnya Elsyana, gadis dengan tinggi 164 cm itu dimarahi dan dibentak habis-habisan oleh Arion. Untung saja ada Dyra yang sigap untuk menenangkan emosi suaminya itu.
"Kamu janji pulang jam 10 kan?" tanya Arion dengan suara tidak setinggi tadi dan Elsyana yang menunduk segera mengangguk pelan. "Kenapa malah Taeyong yang kabarin papa? Kamu tau papa tuh nggak pernah bisa tidur tenang kalau kamu masih diluar rumah bahkan meskipun kamu menginap dirumah nenek!"
"Paa," Dyra menggenggam jemari suaminya.
"Papa khawatir banget dek, kalau kejadian kamu yang hampir diculik diangkot pas kamu baru masuk SMP itu terulang lagi... Itu yang buat papa protektif ke kamu, nak."
"Maaf, paaa..." Elsyana jadi mau menangis sekarang.
Dulu seperti yang papanya katakan, ia pernah hampir diculik oleh sang supir angkot yang ternyata setelah diselidiki memang sedikit mengalami gangguan kejiwaan. Untung saat itu Arion yang mungkin mendapat firasat atau apa, jadi berkeinginan untuk menjemput Elsyana disekolahnya. Begitu paniknya Arion ketika melihat Elsyana menangis keras meminta pertolongan membuat ia langsung berlari mengejar mobil angkot tersebut.
Sejak saat itu Elsyana akan diantar jemput menggunakan supir pribadi atau Dyra dan Arion yang akan bergantian menjemput bungsu dari keluarga Surendra ini. Baru ketika memasuki dunia perkuliahan Elsyana diizinkan untuk membawa mobil sendiri.
"Ya sudah, adek lebih baik ke kamar dan mandi. Habis itu sarapan dan langsung istirahat. Hari ini nggak ada jadwal kuliah kan?" tanya Arion dengan nada lembutnya lagi.
"Aku ada jam penggantian sore nanti, pa." balas Elsyana terlihat masih enggan menatap mata sang ayah.
"Nanti papa yang antar dan jemput kalau gitu. Papa kekantor dulu..."
"Iya, pa. Hati-hati yaa." Dyra pun menyalami suaminya dan memeluk lelakinya itu sebentar.
Elsyana bangkit dari duduknya dan ikut menyalami Arion dan memeluk papanya itu. "Aku sayang papa..." bisiknya pada lelaki paling hebat dalam hidupnya ini. "Maafin, adek." ucap Elsyana dengan tulus meminta maaf.
"Papa juga sayang kamu..." Arion pun merengkuh Elsyana. Setelahnya lelaki tinggi tersebut meninggalkan istri dan anaknya itu untuk ke galeri.
"Jujur sama mama, kamu dimana semalam sama Taeyong?" tanya Dyra saat Elsyana ingin naik kelantai dua, kekamarnya. "Papa kamu tuh betul-betul nggak bisa tidur semalam. Tapi pas denger dari Taeyong kamu udah tidur, papa juga nggak bisa maksa kamu pulang."
Elsyana segera memeluk mamanya dari belakang dan berujar maafnya berulang kali. Apa jadinya jika mama dan papanya ini tau kalau Elsyana mabuk semalam? Kecewa sudah pasti kan? Jadi terpaksa ia akan berbohong.
"Aku main sama Seongwoo sama Daniel, trus... terus... ketemu Taeyong..." Elsyana mengeratkan pelukannya dibelakang Dyra dan menyembunyikan wajahnya pada pundak sang mama. "Aku numpang tidur di apartemennya karna... Eum... Karena... Yagitu maa..."
Dyra menghela napasnya pelan. "Sudah, kamu mandi, sarapan, dan istirahat. Nanti diantar papa..." Dyra pun mengalah. Ia sangat mengenali kebiasaan Elsyana yang tak akan pernah cerita jika bukan keinginannya.
"Tapi, maa.. Mobil aku nggak akan ditarik kan? Cuma hari ini aja kan?" Elsyana memajukan wajahnya untuk melihat wajah cantik mamanya. "Maa, aku kan udah besar... Kapan sih papa kasih aku kepercayaan kalo aku akan baik-baik aja?"
Kadang Elsyana merasa jika papanya itu menyebalkan karena sejak kejadian itu papanya membatasi ruang dalam kehidupannya. Jika saja ia tidak menangis atau merengek waktu itu, mungkin sampai sekarang ia masih diantar-jemput supir dan tidak mempunyai teman. Padahal umurnya sudah 19 tahun lebih 5 bulan. Masa masih mau dianggap anak kecil yang baru masuk SMP terus?
"Nanti mama bantu bujuk papa, asal kamu tetap jadi penurut aja... Kalau bisa jangan main lagi dengan Seongwoo atau Daniel, atau nantinya papa bakalan marah sama kamu..."
"Kenapa gitu? Mereka baik sama aku..." ucap Elsyana agak memrotes. "Mama tau nggak, cuma mereka yang mau sahabatan sama aku... Nggak peduli sekeras atau semanja apa aku..."
"Tapi mama cuma mau kamu dapat yang baik-baik, El. Lagipula nggak ada anak perempuan yang bisa sahabatan sama anak lelaki,"
"Mama sama papa selalu kayak gitu... Aku tau ini buat kebaikan aku, tapi kalian sadar nggak sih? Kalo jadinya aku nggak punya teman..." sebenarnya ini bukan pertama kalinya ia berkata seperti ini pada mamanya. Dulu ia pernah mengatakan ini pada saat situasinya pun sama. Elsyana mengeratkan pelukannya pada Dyra. "Maa, jangan lagi kekang aku sebegini eratnya maa..."
Ah, pada masih malu-malu nih buat vote dan komen! Hahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Fight(LTY)✔️
Fanfiction(ADA BAIKNYA FOLLOW AKUN AKU SEBELUM BACA) 🐷vs🐶 Kalau kalian mau yang manis-manis dicerita ini ada. Yang pahit-pahit? Juga ada. Yang kecut, asem, asin? Juga ada. Tapi jangan terlalu banyak berharap. Ini cuma kisah permusuhan abadi, antara Lee Taey...