62: 119

1.7K 198 30
                                    

Maap, kelamaan.. Udah kek hiatus aja... Huhuhu

Vote dan komennya kutunggu 🤗🤗

Vote dan komennya kutunggu 🤗🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Taeyong, Elsyana... Kalian nggak kerja, nak?"

Panggilan dan ketukan di pintu dari Casandra seperti memberi hentakan pada Taeyong. Sehingga ia langsung bangun dan membuka mata.

"Buat Elsyana, kalo masih sakit, nggak papa, nggak usah kerja dulu." Casandra masih berusaha untuk membangunkan mereka. "Tapi, Taeyong jangan sampai lupa tugasnya di rumah sakit, dong."

Taeyong menatap Elsyana yang sedikit bergerak, mungkin terganggu dengan suara-suara yang ada. Taeyong menutup telinga kekasihnya itu. "Iya, maaa... Aku udah bangun... Sebentar lagi keluar..." jawab Taeyong seadanya setidaknya cukup sampai terdengar oleh mamanya itu.

Meskipun pintu kamarnya ini tidak terkunci, tapi mamanyalah yang mengajarkannya untuk menjunjung tinggi privasi, walau itu anak-anaknya sendiri. Dan Taeyong bersyukur akan hal itu, karena ia tak bisa membayangkan bagaimana ekspresi mamanya itu saat melihat kekacauan kamarnya hasil perbuatannya semalam. Mungkin hanya kemejanya saja yang tergeletak di lantai, tapi keadaan Elsyana sangat tidak bisa dikatakan baik sekarang.

Sepertinya mamanya mendengar ucapannya, karena sunyi kembali menyapa. Ia palingkan wajahnya melihat wajah cantik Elsyana yang tertidur pulas disampingnya ini. Semalam mereka baru bisa tertidur pukul 3, itu pun setelah Elsyana dengan sesegukkan bercerita tentang dirinya dan tentangnya yang terlihat sangat menakutkan.

"Sebesar itu rasa percaya gue sama lo, jadi jangan terluka lagi."

Taeyong menghela napas penuh penyesalan. Saat Elsyana merubah posisi tidurnya menjadi telentang, gadis itu terlihat mengenaskan. Dengan beberapa luka cakaran Vania diwajah, ditambah lagi dengan adanya bekas hickey di leher putihnya itu membuat Taeyong sadar betapa bodohnya ia bisa lepas kendali seperti semalam.

Tetapi, apa yang diungkapkannya adalah kenyataan dari apa yang dirinya rasakan selama ini. Dan rasa kurang percaya diri itu ada, seperti menyerang hatinya secara mendadak. Ia merasa takut untuk kehilangan gadis ini lagi. Rasanya sudah cukup, selama tiga tahun ini hanya melihati dari kejauhan saja dan Taeyong tidak ingin merasakannya lagi. Merasakan rasanya menjadi pecundang dalam waktu yang cukup lama.

Taeyong memberikan kecupan sayang didahi Elsyana dan menyadari kalau tubuh gadis itu sedikit menghangat, lalu bangun dari tempat tidurnya. Ia keluar dari kamar setelah memakai kaos hitam dari lemarinya, membiarkan kekasihnya itu untuk tidur lebih lama sementara ia akan membuatkan sarapan.

"Ma, Elsyana demam." ucap Taeyong saat melihat sang mama yang sedang bersiap pergi kerja bersama papanya.

Mamanya hanya memandanginya saja. Taeyong tau kalau mamanya itu sedang memikirkan banyak hal yang ia tebak itu pasti tentang kejadian semalam.

Long Fight(LTY)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang