(ADA BAIKNYA FOLLOW AKUN AKU SEBELUM BACA)
🐷vs🐶
Kalau kalian mau yang manis-manis dicerita ini ada.
Yang pahit-pahit? Juga ada.
Yang kecut, asem, asin? Juga ada.
Tapi jangan terlalu banyak berharap. Ini cuma kisah permusuhan abadi, antara Lee Taey...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anjrit! Vania itu yang mana sih?" tanya Taeyong pada Yuta.
"Setan! Terlalu banyak apa gimana sih cewek lo?" Ten mengumpat kasar. Mengatai Taeyong yang bahkan tidak mengenali cewek bernama Vania itu.
"Dari sekian banyak mantan gue, nggak inget gue ada yang namanya Vania."
Jelas saja Ten dan Yuta kompak mengumpati Taeyong yang lagaknya selangit itu. Padahal yang diucapkan Taeyong adalah kebenaran. Ia sama sekali tidak tau menahu tentang cewek yang katanya berteman dengan kekasih dari Yuta.
"Tapi pasti cewek itu bertampang biasa aja, soalnya Taeyong aja sampe nggak kenal." ucap Jonghyun yang sedari tadi hanya diam memperhatikan obrolan ketiga temannya ini. "Bukannya gue merendahkan, tapi kita semua tau seleranya Taeyong, kan?"
"Eum, betul. Tinggi, cantik, putih, mulus. Elsyana banget, kan?" ujaran Yuta itu langsung mendapatkan delikan tajam dari Taeyong. "Eh, denger. Gue ngomong gini, ngeliat perspektif kebanyakan cowok. Lagian lo tau nggak semenjak lo jadian sama Elsyana, cewek lo itu makin tenar. Bahkan sampe ke fakultas teknik mesin."
"Betul. Kejadian kemarin dan berita duka tentang kedua orangtua cewek lo aja, sampe ke telinga si Zuho, si preman teknik."
Ucapan Ten sontak membuat Taeyong terdiam dalam lamunannya. Sebegitunya kah?
"Selama dia nggak nunjukin presensinya didepan Elsyana, gue nggak peduli. Yang harus gue urus sekarang si Vania itu duluan." ujar Taeyong dengan nada serius dan tak terbantahkan.
Walau sebenarnya hatinya mulai gelisah. Seperti ketika mendengar ada seseorang yang mencoba untuk merebut barang kesayangannya, meskipun Elsyana bukanlah sebuah barang.
Coba saja, Elsyana itu miliknya. Hanya miliknya.
'Brak!!'
Keempat orang bersahabat itu kompak menoleh pada sumber suara. Dan yang tampak hanyalah punggung seorang cewek yang pergi dengan langkah cepat dari kantin yang ramai ini.
Yuta menghela napas pelan. Dapat dipastikan itu cewek yang kemarin ribut dengannya distudio radio kampus. Tapi apa maksud dan tujuan cewek itu sih?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
