32: Buat Pengakuan

2.3K 242 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sampai parkiran Elsyana tetap terdiam. Rasanya hatinya masih dongkol karena pertanyaan dari cewek itu? Duh, siapa sih tadi namanya?

"Eh, mau kemana lo?" tahan Taeyong pada tangan Elsyana sebab gadis itu ingin kembali berbalik memasuki rumah sakit.

"Pengen kedalem lagi. Belom puas, gue mau ngomelin itu cewek. Siapa sih dia tuh? Bodoh banget! Pengen gue gremet-gremet."

Taeyong menghela napas dalam, harus sabar hatinya mrnghadapi sikap bar-barnya Elsyana seperti ini. "Udah, sih. Ayo pergi sama gue aja sini." Taeyong menarik tangan Elsyana agar gadis itu mau masuk kedalam mobilnya. Tapi Elsyana nampak bersikeras. Taeyong membukakan pintu penumpang dan mendudukkan paksa Elsyana disana. "Ngapain sih lo ngeladenin anak SMA kayak mereka? Udah masuk ke mobil, kita pergi."

Elsyana jadi terdiam melihat wajah Taeyong yang mulai nampak serius menatapnya dan suaranya yang tak terbantah itu. Taeyong tidak marah, ia hanya merasa sayang jika waktu yang mereka bisa habiskan berdua, malah habis terbuang sia-sia.

"Ish!" Elsyana mendesis lalu memasukkan kedua kakinya kedalam mobil.

Taeyong menarik senyumnya, tangannya terangkat untuk mengelus rambut Elsyana. "Gitu dong, nurut."

Sehabis menutup pintu, Taeyong berlari kecil kearah kursi pengemudi dan mulai menjalankan mobil. Sesekali ia menengok Elsyana yang masih saja tampak muram diketerdiamannya. Taeyong tidak ingin mengganggu, biarkan saja.

Taeyong menyetel radio karena bosan dengan keheningan. "Wah, lagu kesukaan gue nih." Ia mendengus lalu memutar matanya saat Elsyana hanya meliriknya sekilas lalu kembali menatap luar jendela.

"Kenapa sih? Lo masih kepikiran gara-gara ditembak sama anak SMA?"

Elsyana tak langsung menjawab, ia malah minta pulang,merasa moodnya sudah tidak bisa diperbaiki lagi. "Bisa nggak kita pulang aja? Gue bete! Lagian yang nyuruh dia suka sama gue siapa coba?! Ish!"

Taeyong langsung panik. "Yah, jangan gitu dong. Masa betenya sama siapa, yang kena imbasnya gue?"

Elsyana mencebik. Suasana hatinya sudah runyam dan kusut, rasanya sulit untuk diuraikan kembali. Memang salah ya kalau ia berkata dengan jujur soal apa yang dia rasakan kepada Yohan? Sebenarnya ini sepele sih.

Yohan bukan apa-apa dalam hidupnya, tapi kenapa ia harus merasa sekesal ini sekarang?

Mata Elsyana menoleh pada tangan yang mengusap rambutnya. Ia melihat Taeyong si pelaku, yang sedang melihat kearahnya sambil tersenyum.

Sial, jantungnya berdebar lagi.

"Gue janji nggak bikin lo bete lagi deh. Hari ini kita temenan dulu gimana? Jadi sebagai temen yang baik, gue akan hibur lo." Taeyong mengangsurkan kelingkingnya dihadapan Elsyana. "Baikan?"

Long Fight(LTY)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang