BIANCA
Black Swan, sebutan untuk pria bernama Gilbert Wilson. Anak dengan tampilan nerd yang menjadi bahan bullyan anak-anak di kampusku. Aku sampai bisa merasakan, bagaimana hari-harinya di kampus dengan banyak bullyan yang menimpanya karena fisiknya yang buruk di mata mereka.
Padahal...
APA YANG SALAH DENGAN NERD?!
Bagiku, tampilan bukanlah alasan untuk mereka membully Gilbert begitu saja! Mereka bodoh! Seenaknya menilai orang dari luarnya..
tapi aku...
Aku malah kebalikannya.Di mataku,
Gilbert sangat tampan..
sangat tampan..Di mataku, Gilbert adalah seekor angsa putih yang tampan dan gagah. Dengan kacamatanya, giginya yang berkawat, adalah ikon bagiku yang membuat Gilbert tampan. Bukan hanya itu, tubuhnya yang tinggi dan berotot. Aku bisa melihatnya walaupun ia sering mengenakan sweater tipis. Namun, mataku tidak bisa berbohong. Aku bisa melihat tubuhnya yang seketika menggodaku untuk ingin sekali menyentuhnya. Senyumannya yang seketika membuat tubuhku meremang, wangi tubuhnya yang sangat aku sukai. Dia sangat pintar, cakap, namun tertutup. Itulah yang membuatku menyukai Gilbert.
Tidak seperti kebanyak pria di Kampus ini. Mereka membuatku muak! Aku tidak suka mereka mendekatiku. Hampir setiap hari, selalu saja ada cecunguk yang menyatakan perasaannya padaku! Hei! Sudah kubilang, aku muak pada kalian semua! Aku hanya ingin Gilbert! Bukan cecunguk seperti kalian!
Hmm..
Aku jadi membayangkan..
bagaimana kalau Gilbert membuka kacamatanya, dan melepas kawat giginya. Aku bersumpah, dia akan jauh lebih tampan dari Gilbert yang biasa kulihat. Memakai kacamata dan kawat gigi saja sudah membuat hatiku berdesir. Bagaimana kalau dia melepas dua benda itu?Ah..
Sore tadi, aku bertemu dengan Gilbert. Sepertinya, keberuntungan sedang berpihak kepadaku. Aku bertemu dengannya sore tadi. Dia terlihat sangat tampan! Dengan kemeja biru navy yang dipakainya, dia menggulung kain lengannya sampai ke sikut, dan melonggarkan dasinya. Astaga.. seketika kakiku melemas melihat pemandangan seindah ini. Dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya, membuatku susah payah menelan ludahku. Aku ingin mengatakan kepada perempuan yang juga suka membully Gilbert.
KALIAN PEREMPUAN BODOH!
Kau tidak tahu, seperti apa Gilbert tanpa pakaian kuliahnya sehari-hari! Kau akan tergoda melihatnya, bahkan. Aku yakin.. fantasi liar akan menghiasi otak kalian. Karena aku.. sudah melihatnya duluan. Gilbert dengan kemeja slim fitnya.. sungguh tampan dan menggoda..
Ah tidak!
Itu sangat memalukan kalau aku sampai berfantasi liar dengan Gilbert.
Ini sangat memalukan, Bianca!~~
Aku merebahkan diriku ke atas tempat tidurku setelah melakukan night routineku. Kupandangi langit-langit kamarku yang bernuansa warm orange.
DRRT!! DRRT!
Eh? Siapa yang malam-malam meneleponku? Ini sudah pukul 10 loh! Aku mengambil ponselku yang terletak di atas nakas, dan melihat siapa yang meneleponku malam-malam.
Gilbert?
Astaga! Gilbert meneleponku.
Jantungku seketika berdegup kencang mengetahui angsa putihku meneleponku."Halo?"
"Hei, Bianca.."
Oh.. dia menyebutkan namaku..

KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and The Black Swan
ChickLitSelalu menjadi bahan Bullyan dan sampai mendapat julukan 'The Black Swan' namun, siapa sangka. Seorang Black Swan dapat berubah menjadi White Swan karena mencintai dan terobsesi dengan satu gadis yang sering disebut sebagai seorang Princess karena k...