41

2K 127 2
                                    

Aku membuka mataku perlahan saat suara hujan membangunkanku. Kulihat jam weker digital diatas nakas.

Pukul 7 malam.
Namun hujan belum juga berhenti masih sama derasnya seperti tadi.
Oh, astaga. Mengapa belum juga reda?

Kulihat Gilbert yang tertidur disampingku dengan tangannya yang memeluk pinggangku.

Ini saatnya untukku kabur!
Ya, sekarang. Persetan dengan hujan diluar! Yang penting, ini adalah saat yang tepat untukku pergi dari rumah ini!

Aku menyingkirkan tangan Gilbert dari pinggangku, membuka bagian bawah selimutku perlahan, dan membuka boulet prisonnier dari kakiku.

Satu.. dua.. nol.. tiga..

KLEK!
Berhasil, thanks. Dewi!

Ah, aku lupa.

Aku tidak mengenakan sehelai benangpun.

Aku mengambil piyama dan pakaian dalamku yang tergeletak di lantai, dan memakainya.

Jadi ini maksud dari 'kehangatan lain'
Bodoh!
Untung saja dia tidak menyetubuhiku!

Aku menurunkan satu kakiku perlahan, dan yang satunya lagi. Oke, ini adalah bagian yang sulit. Aku harus bangun dari kasur tanpa membangunkan pria disampingku.

Pelan...

Pelan...

Jangan sampai ia bangun.

You got this!

I did it.

Aku menoleh kepada Gilbert, dan mencium bibirnya.

"I love you.. so much.."
Bisikku padanya.

Pelan-pelan kuambil tas kecilku yang berisi passport, visa, dompet, ponsel dan barang-barang lainnya. Juga jas hujan di dalam nakas.

Aku membuka pintu kamar perlahan, dan keluar dari kamar itu.

Tidak ada maid dan butler. Bagus! Mungkin mereka sedang didalam dorm.
Kupakai tasku, kemudian memakai jas hujanku.

Haruskah aku kabur hanya dengan memakain piyamaku?
Persetan.

Dengan mengendap-endap, aku membuka pintu mansion Gilbert. Hujan deras menyambutku dalam misi pelarianku. Sesekali terdengar gemuruh petir.

"Nona Bianca? Anda mau kemana?"

Aku tergagap, aku menoleh mendapati seorang bodyguard Gilbert berdiri dibelakangku.

"Aku.."

"Anda mau kemana?" tekannya.

Jawaban apa yang harus kuberi padanya?

"Anda mau kabur?"

Ah, baiklah.. bingo! Kau benar.
Aku tersenyum.

"Itu jawabannya."

SEKARANG!

"Nona Bianca!"

Aku berlari keluar mansion, dan membuka pagar mansion itu dan berlari sekencang-kencangnya. Tampak dua orang bodyguard Gilbert mengejarku di tengah hujan.

"Hahahahahha!!!! Kejarlah aku, kalau kau bisa. Sialan!"

Aku berlari tanpa alas kaki yang memudahkanku berlari dengan leluasa.
Ya, dulu waktu dibangku sekolah menengah atas, aku adalah pelari. Banyak olimpiade-olimpiade lari yang tidak pernah aku lewatkan. Semuanya aku ikuti, dan berakhir dengan medali emas atas kecepatan berlariku yang sangat cepat. Tidak sia-sia aku berlatih berlari secepat mungkin. Dan sekarang, lihat. Mereka sudah sangat jauh dibelakangku. Lawan yang sangat mudah untuk kukalahkan, aku berhenti sejenak. Mengatur napasku dan memanggil taksi.

Princess and The Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang