45

2.2K 116 0
                                    

"Tuan..Tuan Gilbert.."

"Hm?"

"Sepertinya ada sebuah tempat yang Tuan harus datangi untuk mencari keberadaan nona Bianca."

"Katakan padaku di mana.."

"Rumah orang tua Nona Bianca."

Danny benar, mengapa aku tidak kepikiran untuk ke rumah orang tua Bianca? Aku tahu semua tentang Bianca, tapi aku tidak kepikiran untuk ke rumah orang tua Bianca.

"New York?"

"Benar, Tuan."

"Siapkan mobil, kita kesana sekarang!"

"Baik, Tuan."

Aku keluar dari kolam renang, dan mengambil handukku.

Perjalanan dari Manhattan ke New York memakan waktu 26 menit. Selagi menunggu perjalanan, aku mengambil tabku, dan melihat jadwal yang akan kuselesaikan hari ini.

Argh, sialan. Mengapa di saat seperti ini malah ada rapat?!
Aku mengambil ponsel dari saku jasku, dan menelepon sekretarisku.

"Dean, kau urus rapat dengan perusahaan dari England!"

"Sa..saya?"

"Siapa lagi?!"

"Baik, Tuan Gilbert.."

"Good"

~~

"Kita sudah sampai, Tuan."

Aku menyunggingkan senyum tipisku, dan keluar dari mobilku.

Tok! Tok!

"Iya.. siap..a.."

Ibu Bianca, cantik. Seperti Bianca. Mata gelapnya yang sangat mirip dengan Bianca.

"Bianca.. di mana Bianca.."

Air mata menetes dari mata ibunya.

"Kau.. Gilbert! Kau apakan anakku!!"

Ibu paruh baya itu memukul-mukul dadaku, dengan tangisan yang pecah.

"Tenanglah, Bu. Aku tidak melakukan apa-apa pada anakmu! Aku tunangan anakmu!"

"Kau?! Kau tunangan Bianca?!"

"Hm.."

"Bianca tidak akan mau bertunangan dengan pria sepertimu!"

Aku memutar bola mataku.

"Apa kau tidak lihat cincin emas putih yang dipakainya?"

"Kelopak mawar?"

"Yap, itu dia.."

"Kau memaksa anakku untuk menerima pertunanganmu!"

"Hey, I didn't forced your daughter. Your daughter wants me to be her fiance.. and I want her to be my fiance too.." jawabku santai.

Aku mendekati ibu Bianca dan mencoba tersenyum kepadanya.

"Sekarang, Ibu Bianca, di mana Bianca? Aku yakin dia ada didalam.. 'kan?"

"Bianca tidak ada di sini.."

"Jangan berbohong padaku, ibu.."

"Aku tidak berbohong! Bianca tidak ada di sini!"

Aku menghela napasku pelan, aku menjentikkan jariku sebagai tanda bagi bodyguardku.

"Temukan tunanganku."

Dua bodyguardku mengangguk patuh, dan langsung masuk ke dalam rumah orang tua Bianca.

"A..apa yang kau lakukan dengan rumah kami?! Bianca tidak ada di sini!! Dia pergi!! Gilbert! Kau tidak bisa seenaknya dengan rumahku!!"

Princess and The Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang