51

2.5K 134 5
                                    

"Hei, Bianca!"

"Bima, ada apa?"

"Aku ingin mengundangmu."

Aku menelan es kopyor,dan menoleh ke arah Bima.

"Ke mana?"

"Perusahaanku mengadakan ulang tahun perusahaan ke 10 tahun!"

"Wow! Hebat! Selamat!"

Aku menepuk pelan pundak Bima.

"Nah, aku ingin mengundangmu untuk menghadiri pesta itu."

"Hei, aku bukan pegawai di perusahaanmu. Tidak mungkin seseorang yang bukan pegawai sana menghadiri pesta ulang tahun perusahaan.." aku terkekeh.

"Tidak apa-apa, semua teman-temanku membawa pasangannya masing-masing!"

"Ohoho.. aku tahu, kau tidak mau menjadi single sendirian 'kan? Makanya kau mengajakku."

"Kau tahu alasannya. Ayolah.. kumohon, temani aku! Aku tahu kau sudah bertunangan! Aku hanya ingin kau menemaniku itu saja. Aku akan mengenalkanmu bahwa kau sepupuku pada teman-temanku!"

"Hm.."

"Mau ya...?"

"Baiklah.. akan kutemani kau."

"Benarkah? Kau mau?"

"Iya.. aku mau."

"Yash! Terima kasih, Bianca! Kau memang temanku yang terbaik! Akan kupastikan, tunanganmu tidak akan cemburu!"

Oh, astaga, Gilbert saja tidak akan tahu aku ada di Jogja.
Aku memutar bola mataku jengah.

"Ada dresscode?"

"Business Casual . Pakailah senyaman mungkin."

"Baiklah."

"Pesanan kalian sudah dataaang."

Adit datang dengan membawakan pesananku dan Bima. Gudheg dan Nasi Goreng Jawa.

"Bersiaplah nanti sore. Jam 6 akan kujemput kau."

"Oke!"

Aku tersenyum, dan menyantap makan siangku.

30 menit..

"Oh astaga!"

"Ada apa, Bim?"

"Aku harus duluan, aku lupa kalau aku panitia pesta nanti sore! Aku harus segera ke lokasi pesta."

"Kamu ini gimana sih! Kok bisa-bisanya lupa! Yasudah, cepetan kamu kesana!"

"Oke-oke, tapi aku antar kamu pulang dulu."

"Nggak usah, aku sedang nunggu Charlotte pulang kampus. Dia akan menyusulku kemari."

Aku melihat Charlotte yang masuk ke area restoran.

"Nah, itu dia."

"Oh, syukurlah.. terus, kalian pulangnya?"

Aku tersenyum.

"Kita bisa naik ojol."

"Hmm.. okay.. beneran, nggak papa nih?"

"Iyaa.. sudah, daripada kamu terlambat."

"Oke.. aku duluan ya."

Aku mengangguk.

"Hati-hati."

Aku kembali melanjutkan menghabiskan minumku.

"Hei, kak!"

"Hei.."

Princess and The Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang