"Perut kenyang, hatipun senang!"
Charlotte mengelus pelan perutnya sambil tersenyum dan memejamkan matanya. Aku tersenyum, dan mengelus pelan puncak kepalanya.
"Oh iya, setelah ini, kita kemana?" tanyaku pada Mada dan Dewi.
"Kita ke festival jajan saja! Di sana banyak banget jajanan-jajanan!"
"Tapi, kita baru saja makan Kak Dewi.. kok diberi jajanan?"
"Hanya sebagai pencuci mulut saja.. tidak akan bikin kekenyangan kok.."
"Baiklah, kita akan kesana."
Mada memutar setir mobilnya ke kanan, dan kami menuju festival makanan.
~~
AUTHOR
Gilbert menghisap vape yang barusan ia nyalakan, dan menghembuskannya pelan sambil melihat langit malam yang penuh dengan bintang-bintang dan bulan purnama yang besar diantara bintang-bintang itu.
Gilbert sedang benar-benar kacau.
"Apa yang sedang kau lihat, bung?"
Bodoh, dia berbicara dengan bulan. Seolah-olah bulan besar itu sedang mendengarkannya.
Sungguh, Gilbert sedang kacau. Lengan kemejanya yang digulung, dengan 5 kancing atas yang terbuka memperlihatkan dada bidangnya, dasi yang melonggar tidak rapi, rambutnya acak-acakan dan gelas wine di sebelahnya yang masih belum habis.
Ia masih memikirkan Bianca
"Kau di mana, sayang? Kau tega sekali padaku.."
Gilbert kembali menghisap vapenya dan menghembuskan asapnya. Wangi vanilla menyeruak tercium di balkon kamarnya.
"Apa aku terlambat?"
Gilbert menoleh mendengar suara wanita yang menanyainya.
Gilbert tersenyum singkat dan menggeleng pelan.Wanita itu memakai dress mini berwarna merah maroon yang memperlihatkan paha dan dadanya serta sepatu stilettos warna senada yang dipakainya
Dia adalah Gilmore, wanita club malam milik Bay's Club yang Gilbert ajak untuk menemaninya tidur, siapa tahu. Wanita ini bisa menggantikan hangat tubuh Bianca.
Bodoh..
"Kau tepat waktu. Kemarilah, Gilmore."
Gilmore langsung berjalan mendekati Gilbert, dan duduk di pangkuannya.
Gilbert sudah terlalu frustasi..
Gilmore memainkan ujung dasi Gilbert dan menggigitnya menggoda. Sambil mata coklat hazelnya menatap nafsu pada pria yang sedang memangkunya. Gilbert hanya diam sambil melihati wanita didepannya yang sedang dipangkunya berusaha menggodanya.
"Ingin melakukannya sekarang, Gilbert?"
"Can I?"
"Yes.. yes, you can, Mr. Wilson. My body is yours now.."
Gilbert tersenyum miring dan menaikkan salah satu alisnya. Ia menarik dagu Gilmore dan ingin mencium bibir beraroma ceri itu.
Satu kecupan mendarat di bibir Gilmore. Seketika Gilmore mengalungkan kedua lengannya pada pundak Gilbert, dan membalas ciuman Gilbert.
"Gilbert.. aku mencintaimu.."
Gilbert membuka matanya dan menjauhkan tubuh Gilmore.
"Bianca?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and The Black Swan
ChickLitSelalu menjadi bahan Bullyan dan sampai mendapat julukan 'The Black Swan' namun, siapa sangka. Seorang Black Swan dapat berubah menjadi White Swan karena mencintai dan terobsesi dengan satu gadis yang sering disebut sebagai seorang Princess karena k...