Astaga .. perutku sakit sekali.. subuh-subuh seperti ini kenapa perutku mendadak sakit? Mungkin aku kebanyakan minum susu.
Kemana Gilbert?
Aku meraba sisi tempat tidurku yang kosong. Wangi cotton dari aroma parfum Gilbert masih tercium.
Ah, biarlah..
baguslah dia pergi.Aku melihat jam meja di nakas sebelahku.
Jam 4 pagi.
Ah, aku tidak tahan lagi. Aku harus ke toilet!
~~
BIP! BIP!
Aku membuka mataku perlahan saat alarm ponselku berbunyi.
Oh, sudah pukul 6 rupanya..
Aku segera bangun dari tempat tidurku, dan membersihkan diriku.
Hujan sudah sepenuhnya reda, begitu juga dengan langitnya. Sangat cerah. Aku menyunggingkan senyumanku melihat langit yang cantik dari jendela Dining Roomku sambil menyantap sereal coklat sebagai sarapanku.
Baiklah, aku harus ke Gereja.
Kuambil tasku dan segera keluar dari Apartmentku.
"Taksi!"
Sebuah mobil taksi berwarna kuning berdiri di depanku. Aku membuka pintu mobil taksi itu masuk kedalam taksi itu.
"Selamat pagi, nona. Anda mau kemana?"
"Gereja."
"Baik, nona."
Supir itu dengan ramah tersenyum, dan mengantarkanku ke Gereja. Aku mengambil headset dari dalam tasku dan mendengarkan musik kesukaanku.
15 menit kemudian...
Akhirnya, aku sampai di depan gedung Gereja. Bunyi lonceng Gereja sudah terdengar, menandakan Misa akan segera dimulai.
"Terima kasih, Pak. Ini uangnya, ambil kembaliannya."
"Terima kasih, nona. Selamat hari Minggu."
Aku mengangguk dan keluar dari taksi itu.
Aku melangkahkan kakiku memasuki halaman gereja. Wah, sepertinya sudah ramai.
"Selamat pagi.."
Hampir semua orang di halaman Gereja menyapaku dengan ramah. Aku tersenyum dan ikut membalas sapaan mereka yang seketika menghangatkan pagiku.
"Selamat pagi, pastur." sapaku pada seorang pastur yang sedang memotret sebuah bunga mawar.
"Selamat pagi, Bianca."
"Memotret tanaman lagi, Pastur?"
"Yap, bunga mawar yang baru saja mekar. Cantik sekali, bukan?"
"Iya.. mereka cantik, Pastur Vincent.0
"Oh, kau membawa seseorang juga rupanya."
"Seseorang? Siapa?"
"Di belakangmu."
Aku segera menoleh ke belakangku. Perasaan aku datang sendirian.
Astaga.. dia lagi..
Gilbert, dengan kemeja berwarna hitam dengan celana kain hitam ditambah jas yang dipakainya. Dia menyunggingkan senyum manisnya kepadaku.
"Oh.. ini.. ahahaha.. ini..."
"Selamat pagi, Pastur."
"Selamat pagi, uhm.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and The Black Swan
ChickLitSelalu menjadi bahan Bullyan dan sampai mendapat julukan 'The Black Swan' namun, siapa sangka. Seorang Black Swan dapat berubah menjadi White Swan karena mencintai dan terobsesi dengan satu gadis yang sering disebut sebagai seorang Princess karena k...