34

2.2K 127 0
                                    

Aku membuka mataku perlahan saat sinar matahari memasuki jendela kamar.

"Gilbert.. jangan buka jendelanya, silau sekali.."

"Selamat pagi, Nona Bianca. Tuan Gilbert sudah berangkat kerja jam 5 tadi."

Aku membuka sedikit mataku.

"Hah? Sudah berangkat?"

"Benar, nona."

Aku melihat sisi kasurku.
Kosong.

Benar, Gilbert sudah berangkat kerja.

"Baiklah, Mila"

"Sarapan Anda sudah siap, Nona."

"Baiklah, aku ingin membersihkan diriku. Setelah itu aku akan turun kebawah. Oh, tolong lepaskan rantaiku."

"Tuan Gilbert sudah melepaskan rantai Anda.."

Aku langsung membuka selimutku.

Benar, dia sudah melepas rantainya.

"Baiklah, aku ingin mandi dulu."

"Saya sudah siapkan air hangatnya."

"Hm.. terima kasih."

Aku langsung mengambil handuk yanh diberikan Mila dan langsung melenggang ke kamar mandi.

~~

Aku membuka pintu kamar mandi dengan keadaanku yang masih dibalut bathrobe.

3 orang maid sedang menungguku dengan senyuman mereka. Salah satu dari mereka membawa sebuah dress rumahan berwarna merah muda. Aku menghampiri maid yang membawa dress itu dan mengambil dressnya.

"Aku bisa memakainya sendiri."

~

Aku menggeret kursi makan dan duduk di situ. Aroma pancake langsung menyeruak memasuki rongga hidungku.

Aku suka aroma pancake di pagi hari.

Seorang Butler menghampiriku sambil membawa sebuket bunga mawar merah muda.

"Sebuket bunga untuk Anda, Nona."

"Dari siapa?

"Ada kartu ucapannya."

"Terima kasih, Pedro."

Aku membuka kartu ucapan yang terselip di antara bunga mawar itu, dan membacanya

'Good morning, sunshine. Have a nice day.. I love you.. -Gilbert'

Tulisan tangannya yang khas.
Aku tersenyum singkat melihat isi kartu ucapan dari Gilbert.

"Sarapan Anda, Nona."

Milla menyodorkanku sepiring berisi 3 lapis pancake disiram dengan sirup maple.

"Terima kasih.."

Aku memotong pancake itu, dan melahapnya.

Setelah menikmati sarapanku, aku segera beranjak dari dining room menuju ruang kerjaku. Ada banyak desain yang harus kuselesaikan, walaupun deadlinenya masih lama. Tidak ada salahnya 'kan menyelesaikan sebelum deadline?

Aku merebahkan diriku di sofa sejenak. Sambil sesekali memandangi boulet prisonnier yang melilit kakiku.

DRRTT!! DRRTT!!
Aku langsung mengambil ponselku, dan melihat siapa yang meneleponku.

Unknown number?

"Hallo.."

"Bianca! Kau baik-baik saja..?"

Princess and The Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang