29

2.6K 168 5
                                        

GILBERT

DRRTT!! DRRT!!

Aku membuka mataku perlahan saat sebuah panggilan di ponselku. Aku mengambil ponselku dan mengangkat teleponku.

"Hmm.. Dean.."

"Selamat pagi, Pak. Saya hanya mengingatkan, pukul 9 Anda ada rapat dengan perusahaan Gill's Corporation."

"I know.. aku akan bersiap."

"Baik, Pak."

Aku menatap ponselku yang menunjukkan pukul 7 aku meregangkan ototku sejenak.

KLANG! KLANG! KLANG! KLANG! KLANG!

"Selamat pagi, Bianca."

Bianca menoleh ke arahku, dan melemparkan tatapan tajamnya padaku.

"Ohoho... aku tahu. Rantainya, kan?"

Bianca tersenyum padaku, dan mengelus pipiku lembut.

Aku tersenyum, dan mengambil kunci di tempat yang sengaja kusembunyikan dan membuka rantai kaki Bianca.

KLEK!

"YOU FOOL! Good bye, GILBERT!!!"

Bianca langsung melompat dari tempat tidur, dan berlari keluar kamar. Aku menyunggingkan senyuman smirkku, dan mengambil ponselku.

Door's lock - ON

Aku menyunggingkan senyum miringku sambil memainkan rantai yang melilit kaki Bianca.

One..two..three

ARRRRGGHHHH!!!!!!

Teriakkan Bianca menggema sampai terdengar di kamar. Aku terkekeh dan turun dari tempat tidur.
Aku menuruni tangga dan melihat Bianca yang terduduk di depan pintu masuk mansionku.

"Ada apa, sayang? Pintunya macet?" aku berjongkok di depan Bianca, dan mengelus pelan rambutnya.

"Kau.. sialan.. kau sengaja mengunci pintunya 'kan?"

"Aku? Bagaimana bisa? Aku tidak ikut turun ke bawah.."

Aku memeluk Bianca, dan mencium puncak kepalanya.

"Jangan memelukku!"

"Hei, ada apa? Aku kekasihmu.."

Bianca melihatiku, dan memalingkan wajahnya.

"Baiklah, segeralah mandi, sarapannya sudah menunggu."

Aku merangkul pundak Bianca, menuju kamar mandi dalam kamarku. Sedangkan aku membersihkan diriku di kamar mandi luar kamarku.

15 menit kemudian, Bianca keluar dengan bathrobe yang masih melilit tubuhnya. Aku segera menyelesaikan mengikat dasiku, dan menghampiri Bianca.

"Kau.. mau kemana?"

"Aku ada rapat dengan perusahaan sebelah. Aku akan pulang nanti malam."

Bianca duduk di pinggir kasur. Aku mendekati Bianca, dan membuka bathrobe putih yang dipakainya.

Ah, tubuh yang indah..
Ugh! Tahan Gilbert! Aku tidak tega bila harus menerkamnya.

Aku mengambil celana pendek berbahan kain dan memakaikannya pada kaki Bianca, dan aku langsung mengambil boulet prisonnier kemudian memasangkannya pada kaki kirinya.

"Aku tidak akan kabur lagi.. kumohon jangan pasang boulet prisonniernya"

"Diamlah, aku tidak memercayaimu lagi.."

Princess and The Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang