Epilog

5K 224 11
                                    

5 bulan kemudian...

"Kau cantik..."

"Hm.. aku tahu.." jawabku sambil merapikan dasi kupu-kupu Gilbert.

"Terlebih lagi, kau milikku."

"Aku tahu, sayang.."

"Mulai sekarang, kau sudah resmi milikku, Bianca. Kau harus ingat itu."

"Aku akan terus mengingatnya. Sebentar jangan bergerak.. kurapikan dulu sakumu.."

Aku merapikan saku Gilbert dan membersihkannya sekilas.

Gilbert mengambil kedua tanganku yang salah satu jari manis tangan kananku sudah tersematkan cincin pernikahan berbahan emas.

"Aku sangat-sangat mencintaimu. Aku sungguh-sungguh cinta padamu.."

Aku membalas genggaman tangannya, aku tersenyum manis kepadanya. Kuperlihatkan wajah bahagiaku padanya. Sungguh, aku tidak bisa menahan rasa bahagia yang membuncah didalam hatiku.

Kutempelkan dahiku pada dahi Gilbert, dan memejamkan mataku.

"Aku mencintaimu, Gilbert. Kau juga harus tahu itu.."

Gilbert mencium bibirku.

"Ayo kita keluar, keluarga dan teman-teman kita sudah menunggu"

"Tunggu.."

"Ada apa, Bianca?"

"Di mana bunga buketku?"

"Aku sudah membawanya.."

C-KREK !

"Kau memotretku?"

"Kau tampan dengan tuxedo itu, harus kuabadikan.."

"Kau ini.."

Gilbert mengambil kamera digital dari tanganku, dan melihat hasil jepretanku.

Gilbert mengambil kamera digital dari tanganku, dan melihat hasil jepretanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lalu, ini foto apa?"

"Foto yang mana?"

Gilbert memberikan kamera digital padaku.

oh, astaga.. dia tahu foto yang selama ini kuambil diam-diam dengan susah payah!

 dia tahu foto yang selama ini kuambil diam-diam dengan susah payah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh! Itu.. ehm.. itu.."

"Kau ini..."

Gilbert menggendongku ala bridal style dan menuruni tangga untuk menemui tamu yang lain.

"Astaga .. haruskah kau menggendongku?"

"Tentu saja.. aku suamimu.."

"Baiklah-baiklah.. aku ikut saja apa kata suamiku.."

-End-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-End-

Slice of Extra Part

"Gilbert.."

"Hm?"

Aku menjulurkan tanganku sambil menyunggingkan senyumku.
Gilbert hanya menatap salah satu tanganku yang terbuka untuknya.

Masih melihati tanganku.

Aku masih dalam mode senyumanku.
Ayolah, pekalah!

Tiba-tiba, Gilbert mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Sebuah platinum credit card.

"Ini.. belanjalah sesukamu.."

Gilbert meninggalkanku, dan menuju dapur untuk menyantap makan siang yang sudah kumasakan untuknya.

Aku menatap kartu kredit itu di tanganku. Dan menghela napasku pelan.

"I just want to hold his hand. Not this black credit card.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku menghampiri Gilbert yang sedang menyantap masakanku dengan lahap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku menghampiri Gilbert yang sedang menyantap masakanku dengan lahap. Aku memeluknya, dan mencium puncak kepalanya.

"I need your hand. Not this.."

Gilbert hanya tersenyum, dan menggenggam tanganku erat.

~~

READ TOO : MAN IN KABUKI MASK .. ^^

stalker and dark

Princess and The Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang