40

2.2K 107 0
                                    

GILBERT

"Biancaaa.. aku pulang!!"

Aku melonggarkan dasiku, dan menaruh tasku di sofa living room.

Kemana Bianca?

Pintu kerja Bianca terbuka, Bianca berlari kecil ke arahku dan menubrukku dengan pelukkannya.

Ah, jantungku...
Aku membalas pelukkan Bianca.

"Gilbert!"

"Whoaaa!! Bianca.. serindu itukah kau kepadaku?"

"Aku sangat merindukanmu.."

"Aku pulang cepat seperti yang aku katakan tadi."

Aku memegang dagu Bianca lembut.

Bianca mengangguk sambil tersenyum. Kubalas senyumannya, dan kuusap puncak kepalanya.

"Ah! Kau duduk dulu, aku ada hadiah untukmu."

Aku menaikan sebelah alisku.

"Hadiah apa?"

"Duduklah dulu, Gilbert. Akan aku ambilkan.."

Aku duduk di sofa, sementara Bianca berjalan ke dapur. Entah hadiah apa yang akan dia berikan kepadaku.

"Ini dia hadiahnya."

Sebuah kotak berukuran sedang berwarna hijau toska.

"Apa itu?"

Bianca duduk di sebelahku, dan mencium pipiku.

"Kau buka saja.."

Aku membuka kotak itu, dan melihat apa isi kotak itu.

Lima buah cupcake dengan frosting beraneka bentuk dan warna.

"Cupcake.. untukku?"

"Tentu saja untukmu! Ini hadiah untuk Gilbert yang pekerja keras! Patut diberi hadiah!"

Aku tersenyum, aku tidak pernah sebahagia ini dalam hidupku. Mendapat hadiah dari orang yang aku cintai. Hadiah yang sederhana, namun bagiku ini adalah hadiah yang sempurna untukku. Aku mengambil salah satu cupcake itu.

"Terima kasih, sayang.."

"Sama-sama.."

Bianca tersenyum memperlihatkan gigi putih rapinya.

Aku memakan cupcake itu perlahan.
Enak sekali..

"Kau membuatnya sendiri?"

"Tidak.. aku membelinya, makanya aku tadi bilang padamu kalau aku akan ke toko kue. Aku ingin membeli hadiah padamu. Tapi, aku akan belajar untuk membuat cupcake untukmu."

Aku tersenyum.

"Ah, ada krim di hidungmu!"

"Ha? Yang mana?"

"Sebentar.."

Bianca mengusap ujung hidungku dengan ibu jarinya, dan menjilat krim itu dari ibu jarinya.

"Enak.. manis.."

Aku tersenyum, menaruh pancake itu di atas meja. Dan langsung menindih tubuh gadisku.

"Astaga!"

"Aku.. tidak pernah sebahagia ini dalam hidupku. Terima kasih atas hadiah manismu, aku sangat menyukainya."

"Gil..bert.."

"Yes, Bianca"

Aku mendekati bibir Bianca, dan memberikannya ciuman yang lembut.

Princess and The Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang