31

2.4K 151 0
                                    

BIANCA
1 bulan berada dalam Mansion mewah Gilbert...

18.00

Sialan, sialan, SIALAN!!
Sudah 1 bulan aku terjebak di sini! Semua rencana kaburku gagal total! Sialaan !!!

Aku melempar bantal sofa di tempat kerjaku dan mengatur napasku yang terengah-engah.
Semua.. semua rencanaku gagal total! Mengapa bisa seperti ini?! Lama-lama aku akan menggila bila terus menerus di tempat ini. Sudah berbagai cara kulakukan untuk melepas borgol-borgol yang membelit kaki dan tanganku, tapi semua hasilnya nihil!

Termasuk,

Boulet Prisonnier ini

Borgol inilah yang selalu menemani kakiku, dan kombinasi angka sialannya untuk membuka borgol ini! Argh! Bahkan aku sengaja menyiramkan air pada borgol ini untuk merusak mesinnya, namun ternyata borgol ini tahan terhadap air alias water resistant. Ugh.. aku mulai buntu ide. Aku tidak bisa terus menerus di sini bersama hari pernikahanku yang semakin dekat, hanya tinggal beberapa minggu lagi. No.. aku tdak mau menikah dulu, aku sedang ingin menikmati masa lajangku. Bukan malah menikah seperti ini!

Baiklah..baiklah.. pikir baik-baik, Bianca. Keadaan kacau akan membuatmu tidak menemukan rencana baru untuk kabur. Kau harus setenang mungkin.

Aku menghela napasku dan membuat napasku semakin teratur.

Apa aku nekat saja? Aku tidak peduli dengan borgol di kakiku ini, aku akan meminta Charlotte untuk meretas kombinasi angkanya.

"Bianca, kau masih sibuk?"

Suara bariton Gilbert dari luar membuyarkan lamunanku.

"Ah, tidak. Masuklah.."

Gilbert memasuki ruang kerjaku sambil membawa nampan berisi sepiring kukis kering dan segelas susu.

"Aku membuatkanmu kukis, kau pasti capek seharian bekerja."

Aku tersenyum melihat Gilbert yang masih memakai celemek masaknya, dan mukanya yang tercoreng tepung.

"Terima kasih, duduklah di sini."

Gilbert menaruh nampan itu di depanku, dan duduk di sebelahku. Aku membersihkan pipinya dari tepung dan celemeknya.

"Kau sampai kotor semua terkena tepung."

"Tidak apa-apa, aku membuatkan kue spesial untukmu. Cobalah."

Aku mengambil kepingan kue berbentuk kepala beruang dan menggigitnya.

"Enak.."

"Benarkah?"

Aku mengangguk semangat.

"Wah, syukurlah kau menyukainya. Nanti, kalau kita sudah menikah. Aku akan sering-sering membuatkanmu kukis-kukis"

Aku melemparkan senyuman miris pada Gilbert.

"Menyenangkan, bukan? Kau juga bisa mengajarkan anak-anak kita cara mendesain! Dia akan belajar banyak dari ibunya."

UHUK!

Aku terbatuk kecil saat meminum susu.

"Kau baik-baik saja, Bianca?"

"I'm o..kay.."

Astaga...

"Tak terasa, pernikahan kita tinggal 5 minggu lagi. Minggu ke 3 kita akan mengunjungi orang tuamu.."

Aku hanya tersenyum kecut.

"Jangan berpikiran untuk kabur, Bianca. Pernikahan kita tinggal beberapa minggu lagi."

Aku langsung menunduk lesu saat mendengar perkataan Gilbert. Sebuah gelengan kecil dari kepalaku menandakan jawabanku untuk Gilbert.

"Good, karena kau tahu 'kan apa yang akan terjadi kalau kau kabur saat mendekati hari pernikahanmu?"

Aku masih terdiam.

Tolong, jangan lagi...

"Seperti yang sudah kukatakan dulu. Aku akan menghamilimu dan kau tidak ada alasan untuk menolakku."

Aku membeku di tempat saat mendengar kata 'menghamili' bulu tengkukku meremang seketika, jantungku berdegup kencang. Aku sangat takut!

"Ka-kau akan menghamiliku?"

"Ya.. kalau kau mencoba kabur dari hari pernikahanmu denganku. Aku tahu kau berusaha keras untuk kabur dariku. Tidak akan kubiarkan, Bianca. Aku sangat mencintaimu, dan aku tidak mau kau pergi lagi dariku seperti dulu. Persetan dengan sikap berlebihanku padamu. Aku benar-benar menginginkanmu! Aku ingin kau selamanya! Jadi, tidak akan kubiarkan kau lari lagi dariku!"

Gilbert melepas celemeknya dan langsung menindihku.

"A-apa yang akan kau lakukan?!"

Aku ingin melepaskan diri, namun Gilbert berhasil mengunci kedua tanganku dengan memasukkan jemarinya ke dalam sela-sela jemariku.

"Sejak dulu, aku menginginkanmu! Bahkan aku ingin sekali menyentuhmu.."

Aku memicingkan mataku, dan menatapnya sinis.

"Kau.. kau sudah menyentuhku, dengan memberikan 'tanda'mu kepadaku!" geramku mulai tersulut emosi.

"No, aku ingin lebih dari memberikan tanda.. I want more, more, and more.."

Air mata mulai menetes di kedua pipiku. Aku sangat takut, tubuhku mulai gemetaran, jantungku mulai berdegup kencang, aku tidak tahu harus berbuat apalagi. Aku sudah kalah dalam kungkungannya. Aku tidak bisa melepaskan diriku dari genggaman tangannya. Dia terlalu besar, kekuatanku bukan apa-apa untuknya.

"To-tolong, jangan Gilbert.."

"Yes, Bianca.. yes.. bedroom, or sofa?"

"No, Gilbert.."

Gilbert menghela napasnya pelan, dan tersenyum. Ia mencium dahiku.

"Kalau bukan karena aku mencintaimu, aku bisa saja dengan brengseknya mengambil mahkotamu sekarang juga. Aku sangat mencintaimu, aku tidak akan mengambil mahkotamu sebelum kau sudah resmi menjadi istriku."

Perasaan lega mengguyur tubuhku, aku sangat lega. Napasku mulai teratur, degup jantungku perlahan mulai teratur, aku menghela napasku pelan.

"Tapi.. kalau kau masih nekat untuk melarikan diri dariku, aku bisa saja berubah pikiran. Kau mengerti, Bianca Wilson?"

Aku mengangguk pelan.

"Good girl."

Gilbert mengecup kembali dahiku.

"Makan malam sudah siap, ayo kita turun ke bawah."

Gilbert bangun dari posisinya, dan menggandengku.

Apa yang harus kulakukan?
Aku tidak bisa terus menerus berada di sini. Aku harus pergi sejauh mungkin. Harus..

Aku tidak peduli dengan ancaman Gilbert kepadaku. Yang jelas, aku harus segera keluar dari mansion ini!

~~

Princess and The Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang