48

2K 111 0
                                    

GILBERT

"Pak, setelah ini akan ada pertemuan dengan perusahaan dari Jepang. Mereka jauh-jauh datang dari Jepang untuk bekerjasama dengan perusahaan kita! Bukankah ini fantastis?"

Aku hanya tersenyum pada Dean dan mengangguk.

Bianca, bisakah kau melihat ini? Perusahaan dari Jepang akan melakukan kerjasama dengan perusahaanku. Andai kau di sini bersamaku, dan tidak kemana-mana. Kita akan merayakan momen ini bersama.. hanya kau.. dan aku..

"Kau urus saja, aku akan bersiap-siap.."

Aku berdiri dari kursiku, dan mengambil jasku. Kulirik foto Bianca dan sedikit menyunggingkan senyumanku.

Akan kupastikan, setelah aku menemukanmu. Kau tidak akan bisa lari dariku!

TOK! TOK!

"Masuk.."

"Pak, CEO perusahaan Jepang sudah datang!"

Aku tersenyum dan mengangguk.
Aku segera berdiri dari kursiku dan keluar dari ruanganku.

"Hajimemashite, Wilson-san.." sapa CEO Jepang itu sambil menjabat tanganku.

"Hajimemashite, Touda-san.." aku membalas jabatan tangan Touda-san.

"Mari, silakan masuk.." aku mengajak petinggi perusahaan itu untuk masuk ke dalam perusahaanku, dan mengantarkannya pada ruang meeting.

"Wilson-san, saya sebagai CEO dari Touda Corp ingin sekali bekerjasama dengan perusahaan Anda, perusahaan Anda adalah perusahaan terbesar dan tersukses di NYC, dan suatu kebanggaan bagi perusahaan kami bila perusahaan Wil's Corp juga ingin bekerjasama dengan perusahaan kami."

Aku tersenyum dan mengangguk.

"Jadi.. bagaimana, Wilson-san? Bila Wilson-san bersedia, sekarang juga kita akan membicarakan mengenai program kerjasama perusahaan kami."

"Touda-san, saya juga mengerti kalau perusahaan Anda adalah perusahaan terbesar di Jepang terlebih di bidang properti. Akan menjadi kebanggaan bagi kami juga bila perusahaan kita bekerjasama.."

Touda-san memberikan tangannya untuk kujabat, dan aku menjabatnya.

"Kita bekerjasama sekarang.." ucap Touda-san sambil tersenyum. Dari wajahnya, sepertinya ia lebih muda dariku.

Selama 2 jam, kami membicarakan mengenai kerjasama perusahaan kami. Sekretaris, Touda. Watanabe Reiko mempresentasikan keunggulan perusahaannya, dan tujuan kerjasama.

Namun..

Sesekali, Reiko melirik ke arahku di saat Touda juga menjelaskan mengenai perusahaannya. Reiko melirikku dengan tatapan sensualnya, sesekali ia menggigit bibir bawahnya. Ya, aku akui Reiko sangat cantik dengan wajah asianya. Rambutnya yang hitam legam, wajahnya imut, tubuhnya yang sangat seksi dengan dadanya yang besar. Ia juga memakai setelan kerja dengan rok yang minim memperlihatkan lekuk tubuhnya.

Tapi bagiku, Bianca jauh lebih cantik dari perempuan ini.
Aku memalingkan wajahku dari Reiko, dan beralih memperhatikan Touda yang sedang menjelaskan panjang lebar. Namun aku bisa melihat Reiko dari sudut mataku bahwa Reiko..

Semakin melihatiku..

Aku merasa risih..
Berhentilah melihatiku!

Aku menghela napasku pelan dan berusaha setenang mungkin.

Akhirnya, rapat selesai. Touda dan pegawai-pegawainya meninggalkan ruangan meetingku, sedangkan aku ingin sekali pergi ke toilet.

"Kembalikan map-map Touda ke ruanganku, aku ingin sekali ke toilet!" aku memberikan 3 tumpuk map Touda pada Dean.

Princess and The Black SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang