Princess and The Black Swan

46

"Kita sampai!!"

"Wah! Makasi Kak Mada!"

"Sama-sama, Charlotte. Ayo, turun. Kuantarkan kalian ke kamar kalian!"

"Tidak perlu, Mada. Biar aku dan Charlotte yang membawa kopernya."

"Nggak papa, Bianca. Kau sahabatku! Aku akan membantumu!"

"Baiklah, Mada. Thanks"

Aku dan Charlotte turun dari mobil Mada, dan membantu Mada mengeluarkan koper kami.

"Tidak perlu, kau langsung saja ke lantai 15 kamar nomor 25"

"Terima kasih, Mada. Ayo Charlotte."

Aku dan Charlotte menuju lift, dan memencet tombol menuju lantai 15.

"Apartment kak Mada mewah juga ya.."

"Benar, dan kau tahu? Dia memotong harganya 80 persen!"

"Wah! Mengapa bisa?"

"Because I'm his bestfriend!"

"Wah! Kau beruntung sekali! Kita tidak perlu bayar mahal!"

"Yep!"

TING!

"Selamat siang! Kau Bianca?"

"Iya.. aku Bianca.. kamu.. Dewi?"

"Aku Dewi."

Aku langsung memeluk Dewi dengan erat.

"Makasi.. makasi banget.. berkatmu, aku bisa pergi dari Gilbert. Makasi banget"

"Sama-sama, Bianca. Aku sangat senang bisa membantumu. Tinggalah di sini, kau akan aman di sini."

Aku mengangguk.

"Ini adikmu?"

"Iya, ini adikmu. Namanya Charlotte."

"Selamat siang Kak Dewi."

"Selamat siang, cantik. Aku Dewi, tunangannya Kak Mada."

Aku melihat Charlotte tersenyum kecut dan menyalami tangan Dewi. Kusunggingkan senyum geliku melihat ekspresi Charlotte.

"Ayo, kuantar kalian ke kamar kalian!"

"Terima kasih, Dewi."

Dewi mengambil kunci kamar dari saku celana jeansnya, dan membuka pintu kamarku.

"Oh, astaga.."

Sebuah living room yang terbilang mewah bagiku dengan jendela yang besar dan pemandangan laut pantai selatan.

"Dewi.. ini.. mewah sekali, apa tidak ada kamar yang lebih sederhana?"

"Tidak ada, aku yang memilihkan kamar ini khusus untuk kalian.."