GILBERT
Bianca!
Sialan!Berani-beraninya dia kabur dariku!
Di saat aku akan mempersiapkan pernikahan kita, dia malah kabur begitu saja!Kemana dia pergi?!
Aku sudah mencarinya kemana-mana, tapi tidak kutemukan titik terang dari pencarianku!Argh!!!
Di mana kau, Bianca?!
Apa kau tidak kangen dengan calon suamimu, hm?
Tega-teganya kau meninggalkanku sendirian di kota ini, dan pergi jauh dariku...Aku akan terus mencarimu, Bianca! Bahkan sampai keujung dunia sekalipun!
Sekalinya aku menemukanmu, aku akan memberikanmu hukuman..Hukuman yang manis..
Aku menggeram pelan menahan emosiku sambil tetap duduk di kursi kebesaranku. Pemandangan kota Oxford yang selalu menjadi favoritku, tidak bisa mengalihkanku dari bayangan Bianca.
Aku harus menemukan Princessku!
Aku memanggil salah satu orang kepercayaanku untuk keruanganku.
"Kau menemukannya?"
"Nihil, tuan. Dia tidak berhasil kami temukan!"
FUCK! Selalu jawaban yang sama!
Aku kembali duduk di kursiku sambil menghela napas pelan, geraman kecil lolos dari mulutku tanda aku sedang emosi besar.
Sialan kau, Bianca...
Awas saja bila aku menemukanmu."Kau cari lagi dia sampai dapat! Aku tidak mau tahu!"
"Ba-baik, tuan."
"ARRGH!!!"
Aku menghamburkan kertas-kertas dan map-map yang ada di atas mejaku. Semuanya berserakan di mana-mana.
Persetan dengan semua dokumen-dokumen ini! Aku hanya menginginkan Bianca!Bianca!
Di mana kau?!
Kau tega meninggalkanku sendirian...Aku...
Aku mencintaimu...Aku melonggarkan dasiku dan menghempaskan diriku ke sofa ruanganku.
Little bitch must get her punishment.. and I'll give to her after I find her..
"Permisi, Tuan. Rapat dengan perusahaan sebelah akan dimulai 10 menit lagi."
Aku hanya memicingkan mataku sinis kepada sekretarisku.
"Pergilah."
"Saya permisi, tuan."
Aku harus menemukanmu, Bianca! Harus!
~~
"Rapat hari ini sampai di sini saja. Untuk keperluan lain, Anda dapat menghubungi saya selaku sekretaris Tuan Gilbert. Terima kasih."
Aku mengambil mapku yang berwarna coklat tua, dan langsung keluar dari ruangan meeting.
Kuacak rambutku frustasi. Bayangan Bianca masih memenuhi pikiranku. Namun untungnya rapat berjalan dengan sangat lancar dengan keputusan yang juga memuaskan.
"Kau urusi orang-orang di dalam ruang meeting itu, aku sedang tidak enak badan."
"Baik, tuan. Anda istirahat saja, biar saya yang menangani mereka."
Aku menuju ruanganku, dan menuju kamar istirahatku. Ruangan berukuran sedang yang berada dalam ruangan kerjaku kudesain sedemikian rupa menjadi sebuah kamar dengan kasur king size. Juga lukisan Bianca berukuran besar yang sengaja kutempel di dinding kamar ini.
Bianca...
Bianca...
Kamu di mana, Biancaku?
Kau tidak rindu padaku?
Kau tidak rindu pada Gilbert?
Aku merindukanmu, sayang...
Kita akan menikah, 'kan?
Aku menuju wardrobe roomku dan menuju sebuah lemari kaca yang berisi dua buah manekin. Yang satu memakai gaun pengantin berwarna putih bersih lengkap dengan tiara, veil, dan sepatu high heels sedang berwarna putih. Juga disebelah manekin itu, terdapat manekin yang memakai tuxedo dengan jas berwarna hitam elegan, lengkap dengan sepatu fantofel. Dua buah lampu di ujung bawah kanan kiri lemari itu yang menyala menyinari kedua manekin itu.
"Kau akan sangat cantik saat memakai gaun ini, Bianca.. kau akan menjadi seorang putri yang cantik. Dan aku.. akan menjadi White Swan yang tampan.."
"Kita akan bahagia selamanya, Bianca.. aku tidak sabar melihatmu berbalut gaun ini.."
"Kau tahu? Aku memercayakan gaun ini pada desainer terkenal di Inggris.. supaya kau bisa menjadi pengantin wanita tercantik dari pengantin yang lain.."
"Tapi.. di manakah kau sekarang, sayang? Mengapa kau meninggalkan calon suamimu ini?"
"Apa kau sudah menikah dengan pria lain selain aku? Oh! Tidak..tidak.. kau pasti belum menikah dengan pria lain. Karena yang akan kau nikahi adalah aku! Gilbert Wilson.. aku yang akan menjadi pengantin priamu."
Aku memandangi lemari kaca didepanku dengan tatapan nanar dan senyum pahit. Meraba pelan lemari kaca itu, hingga kaca yang semula bersih menjadi penuh sidik jariku yang menempel di kaca itu.
"Kau ingin honeymoon di mana, Bianca? Paris, Jepang, Bali? Kau boleh memilih negara mana yang ingin menjadi tempat honeymoon kita. Selama aku bisa bersamamu."
"Namun sebelum itu.. aku harus menemukanmu terlebih dahulu, dan memberikan hukumanmu supaya kau bisa secara otomatis terikat denganku.."
"Benar begitu, Bianca Miller?"
Aku menghela napas kasar, dan melihat bekas gigitan Bianca di tangan kiriku. Sudah sembuh sepenuhnya, namun aku sengaja tidak menghilangkan bekas gigitan Bianca. Biarkan ini menjadi tato permanen untukku.
Dari gigitanmu di tanganku, akan kupastikan setelah aku menemukanmu. Kau akan menggigit leherku saat aku diatasmu.
~~

KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and The Black Swan
ЧиклитSelalu menjadi bahan Bullyan dan sampai mendapat julukan 'The Black Swan' namun, siapa sangka. Seorang Black Swan dapat berubah menjadi White Swan karena mencintai dan terobsesi dengan satu gadis yang sering disebut sebagai seorang Princess karena k...