GILBERT
Aku menghampiri Bianca yang sedang menonton televisi sambil menikmati coklat panasnya, boulet prisonnier yang kupasangkan padanya masih melilit sempurna di kakinya.
"Temani aku menonton televisi.."
"Tentu, sayang.."
Aku duduk di sebelah kekasihku, dan merangkulnya. Bianca menyandarkan kepalanya pada bahuku.
"Kau wangi.."
"Begitu?"
"Hm-hm.."
"Aromamu sama denganku."
"Ya.. kau benar.."
30 menit menonton televisi, aku merasa bosan. Aku mengambil remote televisi disebelahku, dan mematikannya.
Eh?
Bianca tertidur di dadaku sambil tangannya memelukku. Aku merangkulnya dan mencium kepalanya. Kuusap lembut lengannya sambil terus mendekapnya, membagikan hangat tubuhku kepadanya.
Aku mencintaimu.
Tanggal saat pertama kali kau ke kantorku.
Itu kombinasi angkanya.
1203
PIP! KLEK!
Aku melepas boulet prisonnier dari kaki Bianca. Bianca semakin memelukku dengan matanya yang masih terpejam karena kantuknya.
"Sepertinya kau memang suka memelukku.."
Tidak ada jawaban dari Bianca, ia menenggelamkan wajahnya pada dadaku.
"Baiklah..baiklah.. kita ke kamar sekarang."
Aku menggendong Bianca, dan membawanya ke kamar. Kuletakkan tubuh kekasihku pelan-pelan, dan menarik selimutnya. Aku melihat jam digital di atas nakas waktu menunjukkan pukul 5 sore.
Biarkan dia istirahat, nanti aku akan membangunkannya. Kukecup singkat kening Bianca, dan meninggalkannya tidur.
~~
"Gilbert..."
Aku menoleh saat Bianca menghampiriku yang sedang duduk di kursi makanku sambil menikmati coklat panas.
"Kau sudah bangun rupanya.."
Bianca mengangguk singkat.
"Kau melepas boulet prisonnierku."
"Memang.. supaya kakimu tidak lecet."
"Terima kasih, Gilbert.."
Bianca mendekatiku, dan mencium bibirku. Serasa ada kembang api yang meledak-ledak di hatiku, jantungku berdegup kencang, pipiku memanas tanda aku sedang merona. Aku tidak pernah sebahagia ini dalam hidupku. Aku mengambil tangan Bianca, dan mengambil sesuatu dari dalam sakuku.
"Apa yang ingin kau ambil?"
"Duduklah, sayang."
Bianca menggeret kursi makan di sampingku, dan duduk mengahadap ke arahku.
Sebuah kotak kecil berwarna hitam, aku membuka kotak itu perlahan. Dan menampilkan sepasang cincin untukku dan Bianca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess and The Black Swan
Chick-LitSelalu menjadi bahan Bullyan dan sampai mendapat julukan 'The Black Swan' namun, siapa sangka. Seorang Black Swan dapat berubah menjadi White Swan karena mencintai dan terobsesi dengan satu gadis yang sering disebut sebagai seorang Princess karena k...