Part- 80

124 6 2
                                    

Note : typo berserakkan :)

◇◇♡♡◇◇

Sudah sebulan sejak kejadian alfa membujuk angela.

Kini keduanya sedang duduk santai di balkon kamar.

"Sebulan lagi lo udah pergi."ucap alfa memecah keheningan, mendengar itu angela memutar matanya malas.

"Ntar enggak ada lagi yang nemenin gue tidur, enggak ada lagi temen berantem gue dan enggak ada lagi yang bisa gue peluk-peluk."lanjut alfa lagi.

"Kalo gitu cari aja yang baru. Yang bisa nemenin lo tidur, yang bisa berantem sama lo dan yang bisa lo peluk-peluk."balas angela malas.

"Ah, bener juga ya. Istri gue pinter juga ternyata."ucap alfa dengan wajah berbinar.

"Najis."

"Nah, sekarang waktunya kita tidur."ucap alfa sembari menarik angela menuju tempat tidur.

Alfa merebahkan tubuhnya dan juga tubuh angela di atas tempat tidur, kemudian ia menarik selimut untuk menyelimuti mereka berdua.

"Goodnight."alfa memeluk angela dengan erat kemudian menutup kedua matanya.

Sedangkan angela langsung tertidur saat ia sudah menemukan posisi nyamannya.


PAGI HARI.

Alfa membuka kedua matanya, hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah tenang angela yang masih terlelap dalam mimpinya.

Alfa menyinggungkan senyuman nya.
Tangannya terulur pada pipi angela, mengusapnya dengan lembut, lalu menyembunyikan helaian rambut angela di balik telinganya.

Sudah sebulan lebih ia menjadi suami angela.

Dan selama menjadi suami angela, keduanya tak pernah lepas dari pertengkaran.

Karena setiap saat angela selalu minta cerai darinya, namun ia hanya menanggapi perkataan angela seperti angin lalu. Dan itu semua membuat angela kesal setengah mati padanya.

Alfa kembali menutup kedua matanya saat ia melihat tangan angela yang mulai bergerak.

"Ck."angela berdecak kesal saat melihat tangan alfa yang berada di pipinya.

Dengan kasar ia menghempaskan tangan alfa.

"Gue tau lo udah bangun, jerapah!"ketus angela yang kemudian beranjak dari tidurnya.

"Hehe, tau aja lo ngel."alfa terkekeh pelan.

Angela memutar matanya jengah, dengan kesal ia berjalan menuju kamar mandi.

BRAK

Pintu kamar mandi pun ditutup dengan kasar, sehingga menimbulkan bunyi yang begitu keras.

Alfa mengusap-usap dadanya.

Menikah dengan angela bukan hal yang mudah, ia harus lebih mengasah kesabarannya.

"Nasib punya bini bar-bar ya gini."gumamnya yang kemudian beranjak dari posisinya.


Setelah usai sarapan, keduanya pun berada didalam mobil.

Hari ini angela akan ikut kekampus dengan alfa.

"Ntar di kampus jangan banyak tingkah, duduk diem aja di perpus atau nggak di kantin."tukas alfa dengan pandangan yang terfokus pada layar macbook nya.

"Berisik lo!"balas angela kesal.

"Kalau lo nggak mau nurut yaudah, gue turunin lo di tengah jalan, Mau?"

'SENIOR & JUNIOR'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang