Part- 22

1.1K 38 4
                                    

Note : typo berserakkan :)

♤♤♡♡♤♤

Ceklek

"Tumben nggak di tendang?"

Angela memutar matanya malas.

"Salah mulu perasaan."ucapnya kesal.
Ia pun mendaratkan punggungnya di atas sofa.

Sedangkan brave membuatkan teh susu untuk keponakkannya itu.

"Nih."brave menyodorkan segelas coklat panas pada angela.

"Thanks."angela menerima gelas tersebut dan langsung meminumnya sedikit demi sedikit.

"Kamu kenapa?"tanya brave, ia duduk di depan angela.

"Uncle, gue mau pindah ke jerman."brave membulatkan kedua matanya.

"Apa?"

"Uncle budek ya?"

"Bukan, bukan itu maksud saya. Maksud saya, kenapa? Kenapa kamu mau pindah kesana?"

"Gue males tinggal di indonesia. Terlalu banyak kenangan buruk disini!"

Brave menatap angela dengan tatapan iba.

"Miris banget kan hidup gue? Di tinggal mami sama papi selamanya. Di tinggal bang brave ke amerika, bang aldrian? Pada akhirnya semua milik gue bakal menjauh dari gue!"ucap angela lirih.

"Enggak angela, Aldrian enggak pernah ada niatan buat suruh kamu keluar dari rumah."angela menggelengkan kepalanya.

"Istrinya yang mau."ujarnya cepat.

"Angela, saya akan kasih tau kamu kebenaran yang seharusnya enggak boleh saya kasih tau kesiapapun. Sebenarnya perusahaan papi kamu lagi ada masalah selama setahun terakhir ini, karena ulah seseorang. Aldrian sama viola enggak mau kamu khawatir, jadi viola sengaja menyuruh aldrian agar kamu tidak tinggal dirumah untuk sementara waktu. Selama ini kamu udah salah paham angela. Semenjak kamu udah enggak tinggal dirumah, aldrian jadi sering sakit. Tapi dia enggak pernah ngasih tau kesiapapun kecuali saya, albert dan istrinya. Sampai sekarang perusahaan papi kamu belum juga ada titik terang."ujar brave, air mata angela sudah meluncur dari kelopak mata indahnya.

Dengan sigap brave memeluk ponakkan tersayangnya itu.

"Udah, kamu jangan nangis. Mendingan kamu pulang, selesaikan dengan kepala dingin. Dan, jangan pindah ke jerman."ucap brave yang dibalas anggukkan lemah oleh angela.

"Hp kamu mana? Telfon orang yang bisa jemput kamu."

"Udah hancur kalo nggak salah."brave membulatkan kedua matanya dengan sempurna.

"Hah? Kok bisa hancur?"tanyanya.

"Gue lempar ke pintu."balas angela santai.

"Kok bisa?"

"Karna kesel."

"Kok bisa kesel?"

"Karna caca sama grezily."

"Kenapa dengan mereka berdua?"

'SENIOR & JUNIOR'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang