Part- 37

959 34 2
                                    

Note : typo berserakkan :)

◇◇♡♡◇◇

Setelah selesai makan.

"Sayang, mas duluan ya, sepuluh menit lagi mas ada operasi."ucap adnan yang dibalas anggukkan oleh angela.

"Hm~"balas angela.

Cupp

Adnan mencium kening angela dengan lembut.

"Saya pergi dulu,"caca, grezily dan sisil menganggukkan kepala mereka serentak.
Setelahnya adnan pun pergi dari ruang inap sisil.

"Keluarga lo nggak kemari?"tanya caca, karena sedari tadi ia tidak melihat satupun keluarga sisil yang datang.

"Mama sisil udah meninggal 2 tahun yang lalu kak, sedangkan papa nikah lagi, terus istri baru papa bawa anak perempuan yang seusia sisil, dan mereka berdua enggak suka sama sisil. Mereka berdua selalu memfitnah sisil, sampai sisil di usir dari rumah sama papa."jawab sisil, isakan kecil keluar dari bibir mungilnya.

"Terus, Kok lo bisa masuk internasional school?"tanya grezily.

"Semenjak di usir sama papa, sisil jadi tinggal sama nenek di kampung, karena nenek tau sisil pengen masuk kesekolah itu, nenek ngejual semua tanah yang nenek punya di kampung buat bayar pendaftaran dan uang sekolah."balas sisil.

"Sekarang lo tinggal dimana? Dan nenek lo kerja apa?"tanya caca.

"Sisil tinggal di jalan xx kak, disini sisil sama nenek ngontrak, dan nenek kerja jadi pembantu di rumah orang."jawaban sisil membuat hati ketiga wanita itu menjadi iba.

"Ah, maaf ya kak, sisil jadi nangis."sisil tertawa sembari mengusap air matanya.

"Mulai lusa, lo ikut sama gue di sekolah."ucapan angela sontak membuat sisil terkejut.

"Iya, lo jangan takut sil."sahut grezily.

Sisil tersenyum kearah mereka bertiga.
Hanya caca dan grezily yang membalas senyuman nya, sedangkan angela tetap dengan ekspresi datarnya.

☆☆●☆☆

Keesokan harinya.

Mobil vellfire hitam sudah terparkir rapi didepan rumah sakit, dengan beberapa pria berpakaian serba hitam di sekelilingnya, membuat mereka menjadi pusat perhatian.

Angela duduk manis di dalam mobilnya.

Tak berselang lama, seorang pria dengan jas dokternya mengetuk kaca mobil.

"Buka pintunya,"pinta angela pada supirnya, dengan cepat supir itu turun dari mobilnya dan langsung memutar untuk membukakan pintu mobil.

Adnan pun memasukki mobil.

"Mobil siapa?"tanya adnan bingung, karena biasanya angela selalu naik mobil alphardnya, namun kali ini berbeda, baru pertama kali ia melihat angela didalam mobil yang asing baginya.

"Oh, ini hadiah dari bang aldrian."jawab angela seadanya.
Adnan menganggukkan kepalanya, menurutnya itu sudah menjadi hal yang lumrah.

"Kamu mau jemput sisil?"tanya adnan yang dibalas anggukkan singkat oleh angela.

Mata adnan menatap cincin berlian yang melingkar di jari manis angela.

Adnan mengusap kepala angela dengan lembut.

"Kalau gitu mas kedalam dulu."ucap adnan lembut.

Cupp

Angela mencium pipi adnan, membuat pipi adnan langsung memerah.

'SENIOR & JUNIOR'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang