Part- 75

117 9 0
                                    

Note : typo berserakkan :)

◇◇♡♡◇◇

Merasa iri albert pun menggoreskan pisau yang dipegangnya pada tangan kanannya. Membuat darah segar menetes deras di telapak tangannya.

Melihat itu angela memutar matanya malas.

"Suruh dokter aja yang obatin!"ketus angela yang kemudian bangkit dari duduknya.

Mendengar itu albert mendensah kasar.

"AWH!"albert meringis kesakitan.

Yang tentunya angela langsung menarik albert untuk duduk di atas sofa dan langsung mengobati luka nya.

Angela mengikat perban pada luka albert dengan sedikit kuat.

"Suruh orang lain yang bantuin lo bersihin lukanya ntar."kata angela kesal.

"Enggak mau, gue maunya lo!"ucap albert tegas.

"Ogah!"angela menutup kotak p3k dengan kesal lalu ia kembali merebahkan tubuhnya di atas brankar lalu menutup kedua matanya, dan tak lama kemudian ia pun sudah tertidur.

"Astaghfirullah. Kenapa gue harus punya adik kebo kayak gini!"gerutu albert yang melihat angela sudah tertidur pulas di atas brankarnya.

Meskipun nafasnya tak begitu teratur.

Albert kembali memasangkan alat ventilator pada angela.


Angela membuka kedua matanya spontan, karena ia mendengar suara kaca yang pecah, terdengar begitu nyaring di gendang telinganya.

"CARI MATI YA?!"tanpa sadar angela berteriak membuat alfa yang tengah memungut serpihan kaca terkejut.

"Angela? Ah, maaf karena udah bikin kaget."ucap alfa pelan.

Angela memutar matanya malas.

"Keluar!"

"Apa?"

"Gue bilang keluar!"

Alfa menghembuskan nafasnya panjang.

Tanpa sadar telunjuk nya terkena seripihan kaca, membuat telunjuknya sedikit mengeluarkan darah segar.

"Gue akan bawain makanan lagi buat lo."ucap alfa sembari beranjak.

"Gue enggak butuh. Sekarang lo keluar, gue mau lanjut tidur."ujar angela datar.

Dengan pasrah alfa berjalan menuju pintu.

"Mimpi indah,"ucap alfa dengan nada suara yang lembut.

Pintu pun tertutup.

Kini tinggalah angela seorang diri didalam ruang inapnya.

Angela berjalan menuju balkon.

Ia sudah tidak memakai gaun pengantin lagi, saat ini ia memakai pakaian rumah sakit.

Angela menyandarkan punggungnya pada dinding, menikmati angin malam yang terasa sangat menyejukkan.

Ah, ia sangat merindukan seorang pria yang selama satu tahun lebih ini sudah mengisi hatinya.
Namun, karena tragedi itu, angela dan adnan gagal menikah. Ia malah menikah dengan alfa saat ia tidak sadarkan diri. Sedangkan adnan? Entahlah, kedua abangnya mengatakan kalau pria itu sudah tidak ada.

Angela mendesah kasar.

"Seandainya gue masih diberikan kesempatan untuk mutar waktu...ARGH!"angela mengusap wajahnya frustasi.

"Gue kangen mas adnan."ucap angela pelan.

Angela terduduk lemas di atas bulu-bulu lembut yang sengaja di letakkan di balkon, karena angela sangat suka berada di balkon.
Semua itu adalah ide dari albert.

'SENIOR & JUNIOR'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang