Part- 81

120 12 0
                                    

Note : typo berserakkan :)

◇◇♡♡◇◇

Angela memakan baksonya dengan khidmat.

Sesekali ia menyuapkan alfa yang tengah terfokus pada buku yang dibacanya.

"Ngel, makan lo banyak juga ya."angela menatap alfi datar.

"Terserah gue dong, Toh juga si alfa enggak masalah gue makan banyak."jawab angela dengan malas.

"Ya namanya lo bini nya. Tapi bagus juga sih Makan banyak, tapi nggak gemuk-gemuk. Kemana semua tuh makanan? Apa bocor?!"

"Berisik banget sih fi, Mendingan lo cabut dari sini!"kata angela kesal.

"Gitu aja ngambek."

"Berisik!"

"Dih, dasar es nggak punya hati!"

"Alfa, adik lo berisik banget."angela menggoyangkan lengan alfa.

"Si alfa enggak bakalan perdu..."perkataan alfi menggantung di udara.

"Mendingan lo cabut dari sini. Istri gue pengap ada lo!"ucap alfa dengan tatapan tajamnya.

"Ya elah, Gue cuma bercanda doang ngel. Jangan di anggap serius,"alfi menatap angela dengan tatapan puppy eyesnya.

"Bercandaan lo ngejijiin, Coba lo ngomong kayak gitu ke caca. Berani nggak lo?"ujar angela yang langsung dibalas gelengan oleh alfi.

"Bodoh!"

Tak berselang lama, 3 wanita dengan gayanya datang dan langsung duduk di sebelah zach yang kebetulan duduk di paling ujung.

"Yo~ piye kabare ma brow?"ujar caca sembari mengangkat tangan kanannya.

"Baik."jawab angela singkat.

"Pengantin baru nih ye!"grezily menyikut lengan caca.

"Yang pengantin baru kan mereka berdua, kenapa lo nyikutnya ke gue?"tanya caca dengan wajah bodohnya.

"Yee, si pe'ak! Si angela kejauhan. Gue nyikut lengan lo supaya lo juga ikut manas-manasin bego!"balas grezily kesal.

Angela kembali menyuapkan bakso ke mulut alfa.

"Ehem. Yang pengantin baru emang beda dia hawanya."ujar sisil dengan nada menggoda.

"Heh, lo masih bocah, Jadi diem aja!"ketus angela
Mendengar itu mereka semua langsung terkekeh, kecuali alfa dan angela.

"Jangan gitu dong kak, biarpun aku masih kecil, setidaknya pikiran aku dewasa."tukas sisil penuh keyakinan.

Angela menaikkan bahunya acuh tak acuh.

"Emang susah ya kalau ngomong sama es. Laki bini sama-sama es! Gimana nasib ponakkan gue ntar?"mereka semua menatap kearah alfi.

"Kalau udah punya anak pasti beda lagi urusannya fi."timpal azka sembari terkekeh.

"Iya, si angela kan orang nya humoris, jadi santai aja."lanjut caca.

"Emang iya dia humoris?"tanya zach dengan penasaran.

"Enggak tau sih,"jawab caca dengan wajah tanpa dosanya.

Mendengar itu mereka semua langsung melemparkan caca dengan pipet minuman mereka.

Namun tidak bagi alfa dan angela.

Keduanya hanya diam.

Alfa yang tengah membaca bukunya, sedangkan angela yang asyik memainkan game di iphone milik alfa.

"Akhirnya si alfa bisa nikah sama angela juga, setelah beberapa tahun mendem ekan."ucap caca pelan, nyaris berbisik pada alfi, azka, zach, grezily dan sisil.

"Iya, sebenernya dari awal gue setujunya si angela sama alfa. Cuma karena si angela cintanya pake banget sama pacarnya itu, jadi gue enggak bisa komen apa-apa."jawab dion berbisik.

"Gue pikir pas pertama kali si angela ngedate sama bang adnan, dia enggak bakalan cinta sama bang adnan. Ternyata malah kebalikannya. Gue rasa si angela jadi jatuh cinta sama bang adnan gegara perlakuan bang adnan selama mereka pacaran."lanjut grezily pelan.

"Emang perlakuan bang adnan tuh gimana sih?"tanya zach.

"Selama mereka pacaran sampai tunangan, bang adnan itu selalu lembut, sabar dan selalu manjain si angela. Apalagi kalian kan tau kalau orang tua si angela udah meninggal, dan kedua abang dia juga dulu enggak terlalu merhatiin dia. Jadi dia butuh kasih sayang."jawab caca.

"Kalau aku usulin sih kak, gimana kalau kita bantu bang alfa? Biar bisa dapetin hati kak angela."ucapan sisil membuat mereka berenam sontak menoleh kearahnya.

"Bantuin gimana?"tanya grezily.

"Kita bantuin apa aja, supaya kak angela jadi cinta sama bang alfa. Bahkan cintanya melebihi bang adnan."ujar sisil.

"Enggak bisa, si alfa orangnya lebih suka berjuang sendiri. Biarin aja, itu urusan rumah tangga mereka berdua. Kita sebagai orang yang udah kayak keluarga buat mereka cuma bisa ngedukung plus ngedo'ain mereka."ucap azka yang hanya dibalas anggukkan oleh mereka berenam.

"HATCHI!"alfa dan angela sama-sama bersin membuat mereka yang semeja dengan mereka menjadi terkejut.

Alfa menyodorkan tisu kearah angela.
Begitupun dengan angela yang juga menyodorkan tisu kearahnya.

Melihat itu mereka yang melihat menjadi tersenyum.

"Lap pin."pinta angela dengan wajah memelas.

Alfa mengangguk kemudian mulai mengelap hidung angela dengan tisu yang dipegangnya.

Setelah selesai alfa pun mengelapkan tisu pada hidungnya sendiri.

"Kayaknya ada kemajuan nih. Sekitar 2%."ucap alfi berbisik pada keenam manusia yang duduk didekatnya.

"Iya, gue do'ain supaya bisa 100%."jawab caca pelan.

Bruk

"Anjir siapa tuh yang ngelempar? Enggak ada akhlak emang. Enggak tau sakit apa!"alfi memekik kaget saat kotak pensil bewarna hitam melayang di kepalanya.

"Gue."ucap alfa datar dan santai.

Sontak alfi menatap alfa dengan tajam.

"Lo ngomongin apa sama mereka?"tanya alfa masih dengan wajah datarnya.

"E-enggak ada kok, Hehe."jawab alfi sembari terkekeh pelan.

Alfa memutar matanya malas.

Alfa pun beranjak dari duduknya kemudian berjalan menghampiri alfi dkk.

"Eh, kami baru inget kalau tadi dipanggil dosen. Cabut dulu ya!"keenamnya langsung pergi meninggalkan alfa dan angela.

Alfa tersenyum smirk, kemudian ia kembali mendaratkan bokongnya disebelah angela.

"Masih main?"tanya alfa yang melihat angela masih memegang iphonenya.

Angela hanya membalas pertanyaan alfa dengan anggukkan.

Alfa pun kembali membaca bukunya.

Beberapa menit kemudian.

Angela meletakkan iphone di atas buku yang tengah dibaca oleh alfa.

"Fa, bagus nggak dress nya?"tanya angela dengan kepala nya yang sudah berada di atas bahu alfa.

Alfa pun menatap layar ponselnya lalu mengangguk.

"Bagus kok, lo mau?"dengan cepat angela menganggukkan kepalanya.

"Hehe,"

"Yaudah, besok kita beli ya."ucap alfa dengan lembut, tangannya mengusap-usap kepala angela yang berada diatas bahunya.

"Makasih."angela pun memeluk lengan alfa dengan erat.

"Enggak usah bilang makasih, itu udah kewajiban gue sebagai suami."tukas alfa lembut.

Angela pun tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya.

🌈🌈🌈🌈

VOTE & COMMENT🖤

'SENIOR & JUNIOR'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang