Part- 51

767 31 9
                                    

Note : typo berserakkan :)

◇◇♡♡◇◇

Pukul 1 malam.

Mereka sampai di lokasi.

Lokasinya berada didalam gedung tua yang sudah lama tidak terpakai.

Abigail memberi isyarat pada 30 pria yang memakai jaket hitam kulit yang bertuliskan 'SBD'

30 pria itu menganggukkan kepala mereka kemudian langsung bergegas melaksanakan tugas mereka masing-masing.

"Gue sama leo, lo sama kak edward."ucap abigail berbisik pada angela.

"Gue sama uncle ke kiri kalian kanan,"ujar angela yang dibalas anggukkan oleh ketiganya.

Angela dan edward melompat ke atap, kemudian mengendap-endap.

Edward memasang alat penyadap suara.

"Mereka berada tepat dibawah saya,"ucap edward pada earphone yang dipakai di telinganya.

Di kejauhan, angela menganggukkan kepalanya.

Setelah 30 menit mendengarkan pembicaraan musuhnya, kini angela berulah, ia melompat kebawah, membuat sensor keamanan berbunyi, dan puluhan pria berbadan tegap mulai menghampiri nya.

Angela menatap keatas kemudian mengedipkan sebelah matanya.

"Baik,"balas edward yang kemudian memasukki area gedung.

Angela menghabisi satu-persatu puluhan pria tersebut hingga tak bersisa.

"Cih. Badan aja gede, isi kosong!"ujar angela.

"Gimana keadaan disana?"tanya angela melalui earphone yang dipakainya.

"Kita ketahuan, sebagian anak buah kita mati di tempat, gue rasa kali ini bukan lawan yang mudah."jawab seseorang yang berbicara melalui earphone.

"Ganti kerencana B!"perintah angela.

Ia berlari memasukki area gedung, mencari keberadaan edward.

"UNCLE!"teriak angela saat ia tak menemui sahabat uncle nya itu.

DOR!

Sebuah tembakkan mendarat tepat di lengan kiri angela.

"SIALAN!"dengan gesit angela menghabisi orang yang menembaknya.

Darah sudah bercucuran deras, namun angela tampak biasa saja.

"Kita udah enggak ada waktu lagi, jalankan rencana D!"ucap angela pada earphonenya. Angela membuka kedua earphone nya kemudian dipijaknya hingga tak berbentuk.

Ia memang menyusun rencana dari A hingga D.
Jika rencana sudah beralih ke D maka keadaan sudah sangat gawat.

Angela langsung berlari ke ruangan paling ujung, tempat markas musuh yang paling inti.

'Uncle pasti didalam.'

BRAK!

Ia menendang pintu besar tersebut hingga pintu terbuka lebar.

"Wah wah, lihat siapa yang datang."ujar seorang pria berperut buncit dengan kumis tebalnya.

Melihat kumis tebalnya membuat angela bergidik ngeri.

"Apa gadis kecil ini salah satu dari kalian?"pria berkumis tebal itu menyayat pipi seorang pria dengan pisau kecil yang dipegangnya.

"UNCLE!"teriakkan angela menggema di seluruh ruangan.

"Hmm, ternyata ini ponakkannya, pantas saja. Hei, aku akan membebaskan mu, asalkan ponakkan cantik mu itu mau menemaniku satu malam."ucap pria itu dengan wajah menjijikkannya.

'SENIOR & JUNIOR'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang