9

246 23 13
                                    

Gema berlari-lari menuju UKS begitu mendapat kabar kalau Shakeela pingsan pada saat pelajaran olahraga. Gema mengabaikan ajakan teman-temannya untuk makan bersama di kantin seperti biasa. Saat ini, Shakeela lebih penting.

"Shasha!" Gema langsung menuju ke tempat Shakeela beristirahat.

Di sana ternyata sudah ada Tsania.

"Ngapain lo?" tanya Tsania tidak suka melihat Gema.

"Jengukin Shasha." Jawab Gema sambil mendekati Shakeela. "Lo nggak papa? Gue denger lo pingsan tadi." Tanya Gema cemas pada Shakeela yang sudah sadar.

Shakeela tersenyum lemah. "Aku nggak papa. Cuma capek aja kok."

"Tuh kan, harusnya tadi lo nggak perlu maksain diri lo sendiri. Jadi gini kan?" omel Gema tanpa sadar.

Tsania langsung mendorong tubuh Gema hingga mundur ke belakang, "Eh, lo apa-apaan dateng-dateng langsung ngomel sama Shasha?"

"Gue—"

"Udah, udah, nggak papa, Tsa." Potong Shakeela.

"Mending lo pergi deh kalo kedatangan lo ke sini cuma mau ganggu Shasha!" usir Tsania sinis.

"Ganggu gimana? Gue mau jenguk! Gue mau mastiin keadaannya! Nggak boleh?" diperlakukan sekasar ini oleh Tsania, Gema tidak bisa diam.

"Lo udah liat kan? Lo udah mastiin kan? Jadi urusan lo udah kelar! Cepet lo keluar!" usir Tsania sekali lagi.

Gema jadi kesal. Kenapa sih ini cewek? Dari dulu sikapnya tidak berubah! "Lo siapa sih, ngelarang-ngelarang gue lama-lama di sini? Lo bukan emaknya kan? Lo—"

"Gema..." panggilan dokter Sabrina memotong ucapan Gema. "Jangan bikin keributan di UKS. Okay?"

"Dia duluan nih, Tante Dokter! Kan saya kesini mau jenguk, eh malah dikira ngeganggu!"

"Emang lo ganggu kok! Dateng-dateng langsung ngomel!"

"Ih, lo tuh ya kalo ngomong jangan asal dong! Liat dulu, dipikirin dulu!"

Dokter Sabrina akhirnya menengahi. "Jangan berantem. Kasihan Shasha. Shasha jadi nggak bisa istirahat dengan tenang."

"Ih, dokter! Ngomongnya jangan serem gitu dong!" protes Gema.

Tsania sudah benar-benar marah pada Gema. Ingin dia tabok mulut Gema yang tidak mau tertutup rapat itu.

Dengan paksaan dokter Sabrina, akhirnya Gema berhasil dikeluarkan dari UKS. Gema kesal bukan main pada Tsania. Entah punya dendam apa cewek itu padanya, sehingga tiap kali bertemu, pasti Tsania selalu senewen padanya.

Dalam perjalanannya kembali dari UKS hendak ke kantin, dia berpapasan dengan Jack.

"Eh yo, Gema?" sapa cowok itu tersenyum lebar. Cowok itu segera berhenti di depan Gema. "Long time no see ya? Gimana kabar? Udah tumbuh tinggi?" tanya Jack yang berujung pada sindiran yang menyebalkan. Belum juga Gema jawab, Jack sudah bicara lagi, "Oh iya, gue lupa. Gue denger-denger lo habis kecelakaan sampe di bawa ke Singapura ya? Gue turut bersedih."

"Udah belum?" ujar Gema tidak sabar. Jack terkekeh melihat cewek yang tampak jutek itu.

"Iya, udah. Mau apa emang?"

Gema memasang wajahnya dengan serius. "Lo beneran pacaran sama Shasha, Kak?"

Satu ujung bibir Jack terangkat. "Bener. Kenapa? Lo mau juga pacaran sama gue?"

"Nggak lah!" Gema bergidik ngeri.

Jack kembali terkekeh. "Terus kenapa, hm?"

"Kalo lo cuma ngebahayain dia, mending lo tinggalin dia. Gue nggak mau Shasha kenapa-kenapa kalo pacaran sama lo." Ujar Gema serius.

GemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang