Semua mata spontan menyorot ke arah datangnya dua manusia yang sejak tadi pagi mereka cari-cari. Tidak ada suara yang terdengar hingga menit pertama kedua manusia itu tiba kembali ke villa.
"Gem, muka lo kok sembab kek melon? Lo habis nangis?" Ganesha menjadi orang pertama yang buka suara. Sebelum pertanyaannya sempat Gema jawab, mata Ganesha sudah beralih pada sosok manusia lainnya selain Gema. "Lo habis ngapain Gema?"
"Gue nggak papa kok. Gue nggak habis nangis. Cuma kedinginan aja jadi muka gue agak bengkak." Jawab Gema cepat dan menolak untuk bertatap muka dengan Ganesha maupun yang lain. "Gue ke kamar dulu." pamitnya kemudian dengan buru-buru membiarkan orang-orang kebingungan.
Gema pergi, sekarang gantian Genta yang dituntut untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Subuh-subuh, ngilang tanpa kabar apapun. Berdua pula bersama Gema. Membuat orang lain berasumsi yang tidak-tidak saja jadinya kan?
"Kalian habis dari mana? Kalian bareng?" kali ini Gagas yang tidak bisa tahan untuk tidak buka mulut.
Genta menghembuskan nafasnya kasar. Perasaannya sedang memburuk karena Gema tadi. Makanya dia jadi malas menghadapi teman-temannya. Untuk itu dia memilih untuk pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Gagas maupun pertanyaan-pertanyaan lainnya yang kemudian menyusul.
Liburan telah usai. Hari ini mereka akan pulang dan kembali ke Jakarta, ke rutinitas yang kadang monoton, itu-itu saja dan cenderung membosankan. Setelah sarapan, mandi dan berkemas, merekapun siap pulang.
Dalam sederet aktivitas itu, Shakeela tidak menemukan kesempatan sama sekali untuk berbicara dengan Genta perihal hilangnya Genta tadi pagi bersama Gema. Shakeela sudah sangat ingin bertanya dan amat sangat penasaran dengan apa yang telah terjadi pada mereka berdua. Perasaan Shakeela bilang ini bukan sesuatu yang baik.
Saat hendak memasuki mobil, tanpa sengaja Genta dan Gema saling bersinggungan. Mereka berdua hendak masuk dalam waktu yang bersamaan.
Shakeela yang sudah berada di dalam mobil, Ganesha dan yang lain yang masih berada di luar mobil heran dengan tingkah kedua remaja itu. Genta dan Gema terlihat berbeda dari sebelum menghilang tadi pagi. Keduanya terlihat kaku, terlebih Gema yang paling terlihat seperti itu. Malahan, Gema cenderung seperti menjaga jarak dari Genta. Buktinya, Gema mundur teratur tanpa mengatakan sepatah katapun, membiarkan Genta masuk ke dalam lebih dulu. Baru dia setelahnya.
Gara-gara aura negatif yang Gema dan Genta bawa, atmosfer di dalam mobil juga terpengaruh. Sangat kontras keadannya dengan saat mereka berangkat dimana mereka tidak berhenti mengobrol tidak jelas sambil ketawa ketiwi. Sekarang mereka sudah seperti kuburan saja. Sangat sepi. Ganesha yang mencoba mencairkan suasana dengan melempar joke receh saja tidak ada yang menggubris. Ganesha jadi frustasi sendiri sambil mengacak-acak rambutnya.
Gema dan Shakeela menjadi orang yang pertama Micky antar sampai rumah begitu mereka sudah tiba di Jakarta. Setelah mengucapkan terima kasih secara singkat, kedua cewek itu langsung masuk ke dalam rumah.
"Eh, kalian udah pulang? Wah, wah..." Sabila yang sedang membaca buku langsung menutup bukunya dan segera menghampiri Gema dan Shakeela yang bergantian menyalami tangannya. "Bagaimana liburan kalian? Enak? Seru?" tanya Sabila antusias dan kepo,
Tidak langsung menjawab, Shakeela malah melirik Gema yang terlalu malas menjawab pertanyaan Sabila. Tindakan Shakeela membuat Sabila mengikutinya yaitu menatap Gema.
"Halo?" Sabila sampai harus melambaikan kedua tangannya di depan kedua remaja itu.
"Enak kok, Tante." Akhirnya Shakeela mewakili menjawab dengan seulas senyum yang dia paksakan.
Sayangnya Sabila menyadari senyuman Shakeela. Wajah antusias Sabila seketika berubah menjadi khawatir. "Beneran enak? Kok kamu kayak nggak seneng gitu?" Sabila mengayunkan tangannya, membelai rambut Shakeela dengan penuh perhatian. Kali ini giliran Gema yang melirik kedua perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gema
Teen Fiction(COMPLETE) Hidup Gema jadi tak semenyenangkan dulu setelah kedatangan Shakeela. Gema ditinggal oleh Gesang, Gema harus berbagi kasih kedua orang tuanya, Gema juga harus merelakan Genta. Hanya Ganesha, Gerald dan Giza saja yang selalu setia bersamany...