21

194 20 7
                                    

"Loh, kok kamu pake kemeja dobel-dobel gitu?" tunjuk Sabila pada penampilan Gema sore ini setelah sampai di rumah.

"Ada insiden." Kata Gema singkat. Jujur saja, Gema masih sedikit kesal dengan Sabila atas kejadian tadi pagi. Tanpa bicara apapun, Gema langsung masuk ke dalam rumah. Ketika mau menaiki tangga, dia berpapasan dengan Shakeela yang turun dari tangga. Sama seperti Sabila, Shakeela juga keheranan melihat penampilan Gema. "Ini lagi tren tau!" cueknya sambil terus berjalan.

"Anu, Gema." Panggil Shakeela membuat Gema menoleh. "Hari ini kamu habis jadi juri lomba sama Genta ya?"

"Iya. Kenapa?" jawab sekaligus tanya Gema. Tidak heran sih kalau Shakeela tau. Soalnya Ganesha dan Gagas juga tau. Dua cecunguk itu dengan isengnya mengirim WA begini pada Gema tadi siang:

Ganesha: GEEEEEMMMMM!!!! LO KE SD BUMPER APA KE KUA SAMA MANTAN LOOOOO??!!

Gagas: Pulang-pulang gw doain statusnya nyambung lagi. ayo bilang amin?

Kan, menyebalkan kan?

"Eh, nggak papa. Cuma nanya aja kok." Shakeela buru-buru berjalan meninggalkan Gema.

Sampai di kamar, Gema buru-buru masuk ke kamar mandi. Dia sudah sangat risi dengan kondisi tembusnya yang menodai rok. Dengan cepat dia melepas kemeja milik Genta lalu memasukkannya ke keranjang baju kotor, seperti kemeja Genta adalah sebuah sampah. Gema bergidik ngeri, membayangkan adegan manis yang Genta lakukan tadi.

Astaga! Manis? Plak! Gema segera menampar pipinya sendiri hingga merah dan menjerit kesakitan. Lalu tanpa berpikir macam-macam lagi, Gema langsung mandi.

"Nih." Dengan juteknya, Gema mengangsurkan sebuah paper bag berwarna abu-abu ke hadapan Genta yang kala itu sedang berada di depan kelasnya. Sedang duduk-duduk bersama Micky. Ini sudah lewat 2 hari sejak Genta membantu Gema dalam insiden tembus di toilet SD Bumper.

"Apaan?" tanya Genta tidak langsung menerima.

"Udah, ambil aja!" Gema menggoyang-goyangkan paper bag, agar Genta segera menerimanya.

Cowok itu mengambilnya, lalu melongok isinya yang rupanya seragam kemejanya yang kemarin dia pakaikan pada Gema. "Udah lo cuci?"

"Udahlah. Pake aer bekas cucian wajan Bi Jono." dengus Gema.

"Wah, ada apaan nih, Gem? Ta?" sela Micky kepo bukan main.

"Bukan apa-apa kok." Jawab Gema dan Genta bersamaan yang malah makin membuat Micky kepo setengah mati.

"Jawabannya bisa sama dan barengan gitu ya?" Micky melirik kedua anak itu bergantian dengan penuh arti.S

Gema dan Genta saling tatap. Melempar tatapan sengit.

Micky yang mulai mencium gelagat perseteruan, langsung mengalihkan topik, "Oya, Gem, DM gue semalem kok nggak lo read sih, sampe sekarang?"

"Lo nge-DM gue?" Gema mengernyit, berusaha mengingat.

Micky mengangguk. "Iya, gue DM lo sekitar jam 10 an."

"Masa sih?" Gema mengambil ponsel dari dalam saku roknya. Lalu dia buka instagramnya. Benar saja, di pojok kanan atas ada sebuah notif yang menandakan adanya direct message yang masuk. Gema membukanya, membacanya dan seketika dia berteriak antusias.

Genta mengernyit. Kira-kira Micky nge-DM apa ya, sampai Gema seantusias itu.

"Ayo! Ayo! Kita kesana, Mick!"

Nah loh, Genta makin-makin penasaran. Ini apa-apaan? Mana di depannya lagi.

Micky melirik Genta yang hanya bisa dengan rasa penasaran yang menggunung. Tersenyum puas. "Ayo. Lo bisanya kapan, Gem?"

GemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang