32

202 26 15
                                    

Kepulangan Gema dikejutkan oleh keberadaan mobil Genta yang berada di halaman rumahnya. Gema tersenyum sinis. Rupanya apa yang dia katakan di perpustakaan tadi benar-benar manjur ya?

Begitu masuk ke ruang tamu, sepasang kekasih yang sedang duduk berdua di sofa yang dia lihat pertama kali.

"Gema, kamu baru pulang?" sapa Sabila yang muncul dari dalam sambil membawakan nampan berisi camilan untuk tamu Shakeela.

"Iya." Ujar Gema singkat sambil terus berjalan tanpa melirik Genta maupun Shakeela yang sejak Gema datang, sengaja memeluk lengan Genta.

Sabila tidak bicara apa-apa lagi pada Gema. Malah ikut duduk sebentar bersama Shakeela dan Genta di ruang tamu. "Sayang, bagaimana keadaannya? Panasnya udah turun?" Sabila memeriksa kening Shakeela dengan lembut.

"Udah, Tante. Shasha udah mendingan sekarang. Makasih Tante udah rawat Shasha sampe Shasha sehat lagi." jawab Shakeela tersenyum manis dang anti memeluk lengan Sabila.

"Yang benar?" Sabila terlihat kurang yakin.

"Ih, Tante. Beneran. Shasha udah sehat sekarang. Jadi kalo Tante mau pergi, nggak papa Tante pergi aja. Lagian di rumah ada Genta yang nemenin Shasha kok."

Sabila menatap Genta, seolah berpesan agar Genta menjaga Shakeela di rumah. "Ya sudah ya, Tante pergi dulu. Kalo ada apa-apa, kabarin Tante langsung."

"Siap Tante tersayang."

Sabila tersenyum, seraya memeluk dan mencium kening Shakeela.

Genta sendiri hanya diam menyaksikan adegan itu.

"Genta, Tante titip Shasha ya?"

Genta hanya mengangguk sopan.

"Makasih, Ta, kamu mau mampir kesini." Ucap Shakeela tersipu setelah Sabila pergi.

Genta tidak bereaksi apapun. Asal tau saja, tujuan Genta ke rumah ini sebetulnya bukan untuk menjenguk Shakeela. Genta hanya ingin memastikan kalau Gema bisa pulang ke rumahnya sendiri dengan selamat. Dan untunglah, cewek itu beneran selamat sampai rumahnya.

Akan tetapi, Genta jadi mencium hal yang lain sejak Gema pulang tadi. Sabila, hanya menyambut kepulangan Gema dengan singkat. Belum lagi, sepertinya Sabila tampak tidak peduli pada Gema yang sakit. Atau memang Sabila tidak tau bahwa Gema sakit?

Namun pada Shakeela... Sabila benar-benar memperhatikannya dengan baik. Sampai tadi Shakeela bilang seharian Sabila merawatnya.

"Ta, kok kamu diem aja sih?" gugah Shakeela.

Genta menoleh, menatap cewek itu dengan serius. "Lo siapanya Gema?"

Shakeela langsung memperbaiki posisi duduknya. "Maaf, aku belum cerita ya sama kamu? Sebenernya aku udah lama ingin cerita sama kamu. Tapi... tapi Gema ngelarang aku. Gema bilang, dia malu kalo orang lain sampe tau kalo aku tinggal serumah sama dia."

Genta mengerutkan keningnya.

"Tapi karena sekarang kamu udah jadi pacar aku, aku mau jujur sama kamu. Aku anak temennya Tante Sabila. Karena orang tua aku ada pekerjaan di luar negeri, jadi aku dititipin disini." Shakeela mulai bercerita. "Kamu tau? Sebelumnya, aku takut pas pertama kali ketemu Gema. Aku ngerasa Gema nggak suka sama aku. Tapi untungnya ada Tante Sabila yang baik dan sayang banget sama aku."

Genta diam beberapa saat. Sampai menyadari kalau sudah 2X dari kemarin dia kesini, dia tidak bertemu dengan Gesang, kakak Gema yang rese. "Gesang mana?"

Wajah Shakeela berubah ketika Genta menanyakan nama itu. "Kamu... kenal sama Gesang juga?"

"Kenal lah. Dia kan abangnya Gema."

GemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang