19

183 22 9
                                    

FROM: JOJO
Gem, abang lo pulang!

Gema senang bukan main! Akhirnya yang dia tunggu-tunggu terjadi juga! Akan tetapi, Gema juga kesal. Kenapa hingga detik ini Gesang tidak pernah membalas pesannya barang sekali saja? Tidak pernah mengangkat teleponnya sekali saja? Tidak tau ya, Gema rindu setengah mati!

Buru-buru Gema mengetik pesan balasan untuk Jojo.

TO: JOJO
Tolong bilangin, ntar pulang sekolah gue mau ketemu di sekolah

FROM: JOJO
Udah gue bilangin. Orangnya lg ada di sebelah gue

Gema tidak membalas pesan Jojo lagi, Gema langsung meneleponnya.

"Ya, Gem-"

"Mana Gesang? Gesang mana?" potong Gema cepat. Terdengar bunyi kasak kusuk, mungkin Jojo sedang memberikan ponselnya pada Gesang. Gema menggigit bibirnya tidak sabar.

"Gem, anu, abang lo nggak mau ngomong sama lo."

Gema melotot, kok suara Jojo sih yang terdengar lagi? Dan apa maksud perkataan Jojo? "KENAPA NGGAK MAU?! POKOKNYA BIKIN GESANG BIAR MAU NGOMONG SAMA GUE! PENTING! GUE MAU NGOMONG!"

Kembali terdengar kasak-kusuk.

"Gem, Gesang bilang lo nggak perlu khawatirin dia. Dia baik-baik aja." Lagi-lagi yang terdengar suara Jojo.

Gema jadi kesal dan tanpa sadar menggigit bibirnya sendiri. "Oke, kalo Gesang nggak mau ngomong sama gue di telepon, ntar juga pulang sekolah kita ketemu." Gema langsung memutus telepon. Dia bertekad, sepulang sekolah dia harus pergi ke SMA Adidaya, menemui kakaknya yang aneh dan menyebalkan!

Begitu bel pulang berbunyi, Gema yang belakangan sering nebeng Gerald kalau pulang segera mengabari cowok itu kalau hari ini dia tidak bisa nebeng karena dia ada keperluan yang belum bisa Gema jelaskan sekarang. Sejak Guruh ada dinas di Surabaya, Rusman ikut. Jadilah tidak ada sopir di rumah, sehingga Gema maupun Shakeela harus pergi pulang ke sekolah ke rumah menggunakan kendaraan umum atau nebeng temen.

Gema berjalan cepat, nyaris berlari menuju tempat parkir. Di saat seperti ini, hanya satu yang bisa dia andalkan. Yaps, cowok itu! Yang sedang memakai helm di dekat motor vespanya. "Bang, SMA Adidaya ya!" seru Gema langsung nangkring di jok motor Ganesha.

Ganesha kaget bukan main. Baru mau naik ke vespanya, eh sudah ada seonggok manusia nyengir lebar padanya. Saking kagetnya, Ganesha sampai tidak bisa berkata-kata.

"Kok malah bengong sih, Bang? Ayo, buruan!" desak Gema tidak sabar.

"Lo apa-apaan nangkring kayak simpanse di motor gue?" tanya Ganesha sambil mengerutkan keningnya.

"Hih, kan udah gue bilang! SMA Adidaya! Sekarang lo kembali jadi kang ojek gue!" jawab Gema tanpa rasa berdosa apalagi malu.

"Lah, emang gue mau?"

"Harus mau, Bang! Ntar gue traktir cilok depan Adidaya deh. Kalo kemaren cuma sampe mencret, sekarang lo bisa makan sampe muntaber juga!"

Otomatis Ganesha melotot. "Amit-amit! Lo aja sana yang muntaber, mancur atas bawah!"

"Udah, udah! Serius! Ayo anterin gue sekarang, Nesh! Sebelum Gesang pergi!" seru Gema dengan tawa yang masih tersisa.

Ganesha berdecak, "Lo tuh ya, sukanya main maksa, tiba-tiba, buru-buru kayak raja aja! Beruntung banget lo punya gue yang kayak rexona! Munduran dikit!" Ganesha akhirnya naik ke atas vespanya setelah menggerutu dan menyuruh Gema mundur.

Gema menurut sambil cekikikan. "Alhamdulillah, Gema punya Ganesha yang baik hati dan setia setiap saat!"

"Mundur lagi!" kata Ganesha.

GemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang