"Mo kemana?" Tsania menahan pergelangan tangan Shakeela yang siap beranjak dari duduk di sampingnya dengan wajah mendung.
Shakeela menoleh pada temannya itu. Siang ini seluruh kegiatan belajar mengajar di SMA Bumper diberhentikan karena pihak guru sedang mengadakan rapat komite. Akan tetapi, seluruh siswanya belum diijinkan pulang. Pulang tetap seperti biasa. Sebagai gantinya, setiap guru yang mengajar pada jam tersebut memberikan tugas yang harus diselesaikan sampai bel pulang berbunyi.
Tapi ya namanya anak sekolah. Mau disuruh ngerjain tugas ya digampangin. Kapan lagi sih bisa sebebas ini? Pelajaran kosong?
"Sha?" ulang Tsania dengan kening berkerut karena tidak juga Shakeela menjawab pertanyaannya.
"Tsa, nanti kalo dalam waktu 15 menit aku nggak balik ke kelas, tolong kamu bilang ke Genta, susulin aku di kolam renang ya?"
Kening Tsania makin berkerut saja. "Lo mau ngapain ke kolam renang? Mo renang panas-panas begini?"
Shakeela menggeleng sambil tersenyum kecil. "Pokoknya tolong ya?"
Setelahnya, Shakeela tidak mengatakan apa-apa lagi pada Tsania. Yang membuat Tsania bingung tapi tetap menuruti permintaan temannya itu.
Sambil berjalan menuju kolam renang yang masih terletak satu komplek dengan gym sekolah, Shakeela membuka ponselnya. Mengetikkan sebuah pesan.
To: Gema
Tolong temui aku di kolam renang sekarang ya...⚡
"Mau kemana, Gem?" tanya Gerald heran karena tiba-tiba Gema berdiri. Padahal sedang asyik ngerumpi bersamanya dan teman sekelasnya yang lain.
"Pergi bentar." Jawab Gema singkat sambil berlalu keluar kelas.
Tentunya Gema pergi ke kolam renang, sesuai dengan pesan yang Shakeela kirim padanya. Gema penasaran, kira-kira Shakeela mau bicara apa? Dan kenapa harus di kolam renang sekolah? Biar sepi dan tidak ada yang dengar, begitukah?
Hm, sepertinya Gema tau apa yang akan Shakeela bicarakan padanya. Pasti soal Genta. Cih, sambil mempercepat langkahnya, Gema mendecih. Apalagi sih yang harus dibicarakan tentang Genta dengannya?
Shakeela sudah berdiri di tepi kolam renang begitu Gema tiba di tempat yang Shakeela tulis di pesannya. Gadis itu tersenyum menyambut kedatangan Gema. "Tugas buat pelajaran kosongnya udah kamu selesein kan, Gema?" tanyanya ramah.
Gema hanya berdehem. "Mau ngomongin apa?" tanyanya kemudian langsung dan to the point.
"Belum ya? Kok kayaknya Gema buru-buru banget?" Shakeela kembali bertanya, tanpa menjawab pertanyaan Gema.
"Udah sih, tapi gue pengen cepet-cepet balik ke kelas. Takut ketinggalan gosip." Jawab Gema cepat dan sekenanya.
Shakeela kembali tersenyum. Yang membuat Gema mengerutkan keningnya.
"Genta lagi?" pancing Gema.
Cewek di hadapannya mengangguk. "Iya, aku mau bicara tentang Genta sama kamu."
"Apalagi yang mau lo bicarain soal dia sama gue?" jujur saja Gema malas. Yang menjalani hubungan kan Genta dan Shakeela, tapi kenapa Gema merasa ikut repot sih?
"Gema, tolong jawab pertanyaan aku dengan jujur." Shakeela menatap Gema dengan wajah serius.
Gema hanya mengerutkan keningnya lagi, menunggu kalimat Shakeela yang selanjutnya.
"Apa kamu masih menyimpan perasaan pada Genta?"
Pertanyaan itu seolah-olah menohok perasaan Gema seketika. Sampai Gema melebarkan pupilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gema
Teen Fiction(COMPLETE) Hidup Gema jadi tak semenyenangkan dulu setelah kedatangan Shakeela. Gema ditinggal oleh Gesang, Gema harus berbagi kasih kedua orang tuanya, Gema juga harus merelakan Genta. Hanya Ganesha, Gerald dan Giza saja yang selalu setia bersamany...