"GESAAAAAANG!!!!"
Setelah sekian lama, akhirnya hari ini Gema bertemu dengan orang yang sangat dia rindukan, yang sangat dia ingin temui, yang selama ini dia tunggu dan yang selama ini dia cari
"Ha—"
Bug!
Bukannya pelukan, Gema malah menghujani Gesang dengan pukulan bertubi-tubi di dadanya. "JAHAAAAT!!! KEJAAAAM!!! NGGAK BERPERASAAN!!! KEMANA AJA LO SELAMA INI?!! KENAPA LO ILANG?? KENAPA LO PERGI??? KENAPA LO NINGGALIN GUE BEGITU AJA?!!! APA LO TAU GIMANA SUSAHNYA HIDUP GUE TANPA LO!!? APA LO TAU GIMANA BURUKNYA KEADAAN GUE SEKARANG?? APA LO SADAR BETAPA GUE NGEBUTUHIN LO SAAT INI?!!! LO BENER-BENER JAHAT!!! KEJAM!! MENYEBALKAAAAAAAN!!!"
Gesang kewalahan menghadapi Gema. Tidak bisa menghentikan pukulan Gema, tidak bisa mengerem ucapan Gema yang tidak lirih itu. Mana Gema sambil menangis bombay pula, bikin mereka jadi bahan perhatian pengunjung lain di café ini.
"STOOOOOOP!!!!" dengan susah payah, akhirnya Gesang berhasil membungkam mulut Gema rapat-rapat sehingga suara Gema tersendat dan tidak kedengaran lagi. "Lo itu ya, jangan malu-maluin! Ntar dikira gue cowok jahat yang udah ngejahatin lo!" dengus Gesang gemas sekaligus malu.
Gema menepis tangan Gesang yang membungkam mulutnya. "LAH EMANG IYA! LO EMANG COWOK JAHAT! KAKAK JAHAT YANG TEGA MENELANTARKAN ADIK SEMANIS INI DI DUNIA YANG FAN—"
Gesang kembali membungkam mulut Gema. Kali ini lebih erat sampai wajah Gema memerah. "Kalo lo masih kayak knalpot bocor, gue pergi nih!" ancaman Gesang berhasil membuat Gema mengangguk patuh. Baru setelahnya, Gesang melepas bungkaman di mulut Gema.
Sekarang Gesang sudah bisa bernafas lega. Di sampingnya kini duduk seorang adik yang sedang menunduk sambil sesenggukan karena menangis. Gesang memperhatikan cewek itu dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Syukur lo beneran udah sehat." Ucap Gesang serius sambil mengacak rambut Gema.
Gema mengangkat wajahnya, sambil mengusap air mata di pipinya. Dengan volume suara yang lebih terkontrol, Gema kembali berbicara, "Lo kemana aja selama ini? Udah berapa part dari cerita gue yang udah lo lewatin? Kenapa lo baru nongol sekarang? Lo tau nggak, hidup gue menderita sejak kepergian lo. Gue mau cerita, bingung, nggak tau sama siapa. Gue mau berantem juga bingung, nggak ada yang bisa gue ajak berantem. Lo bahkan selalu menghindari dari gue. Nggak pernah bales chat gue. Nggak pernah angkat telepon gue. Diajak ketemuan juga lo malah kabur. Sebenernya lo ada masalah apa sih sama gue? Lo sengaja menghindari gue karena gue itu buk—"
"Gem, tanyanya satu-satu. Kebiasaan lo ya? Gue pusing harus jawab dari mana dulu." potong Gesang.
"Oke, pertama. Kemana aja lo selama ini?" Gema menurut, bertanya satu per satu pada Gesang.
"Kemana-mana." Jawab Gesang sekenanya.
"Tinggal dimana?"
"Dimana-mana." Masih sekenanya.
"Kenapa lo ngehindarin gue?"
Gesang tidak langsung menjawab.
"Tuh, kan. Lo nggak bisa jawab! Jadi bener kan, lo emang sengaja ngehindarin gue?! Kenapa? Apa karena gue bukan adik kandung lo?" air mata Gema kembali siap mengucur.
"Nggak. Sampe kapanpun, lo adek gue. Gue nggak punya adek lain selain lo." Tegas Gesang.
"Tapi kenapa lo pergi ninggalin gue? Kenapa lo ngehindarin gue?"
"Gue butuh waktu sendiri."
"Hah?" Gema menatap Gesang dengan sorot tidak percaya dan kaget. "Bisa-bisanya lo jawab pertanyaan gue kayak gitu? Lo tau nggak, apa yang udah terjadi sama gue sekarang?!" mendadak Gema emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gema
Teen Fiction(COMPLETE) Hidup Gema jadi tak semenyenangkan dulu setelah kedatangan Shakeela. Gema ditinggal oleh Gesang, Gema harus berbagi kasih kedua orang tuanya, Gema juga harus merelakan Genta. Hanya Ganesha, Gerald dan Giza saja yang selalu setia bersamany...