[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️

💚06

Hargai karya seseorang, sebelum karyamu yang tidak pernah dihargai.
.
✨
.

Felicia terdiam saat melihat Jaemin yang tengah mengenakan jas hitamnya. Bohong kalau Felicia tidak bilang, Jaemin sangat tampan malam ini.

"nanti jangan jauh jauh dari gue, lo gatau apa apa disini. Tetap disamping gue aja."

Padahal tujuan Jaemin mengatakan ini, memang takut kalau Felicia yang tidak tahu apa apa akan hilang disini. Ya, setidaknya, Jaemin yang bertanggung jawab jika ada apa apa dengan Felicia.

Felicia mengangguk, ia kemudian kembali merangkul lengan Jaemin, namun tidak begitu erat. Hanya sekedar, berpegangan biasa.

Sampai di dalam, sangat ramai. Teman teman Chenle, kerabat orangtuanya. Dan masih banyak lagi.

Jaemin kemudian menuju tempat temannya berkumpul. Tentu, Felicia ikut.

"wohoo ini dia!" teriak Haechan, yang membuat Somi disampingnya menatap jengkel.

"Mark mana? Belum dateng?" tanya Jaemin.

"belum, ada urusan katanya." sahut Renjun.

"papa.." Jisa tersenyum lebar melihat anaknya memanggil Jaemin dengan sebutan papa.

"Jen, posisi lo udah direbut nih." -Renjun

Jaemin tertawa, ia lalu mengambil Jeni dari gendongan Jisa. "ya kebiasaan dititipin ke gue mulu, kan Jeni bingung siapa bokapnya nih."

"yang penting Jisa ga lupa siapa suaminya. Iya kan, Sa?" tanya Haechan bercanda. Dan Jeno memasukan cake kedalam mulut Hacehan. "makan aja, gausah banyak omong lo."

Dan mereka semua tertawa, Felicia hanya tersenyum menatap itu. Jeni yang berada digendongan Jaemin, kini menotis Felicia, lalu tangan mungilnya menyentuh kepala Feli, dan sedikit mengacak rambutnya.

"eh, Jeni gaboleh nakal." kata Jisa yang menyingkirkan tangan Jeni dari kepala Felicia.

"eh, gapapa Kak." kata Feli sambil tersenyum. Lalu ia bercanda dengan Jeni, dan membuat Jaemin menahan senyumnya saat melihat Felicia yang tersenyum dengan lebar, dan membuat Jeni tertawa.

Haechan melihat Somi yang disampingnya berdiri dengan bosan. "kenapa lo?"

"gaada Siyeon, gaasik."

"kan dia nemenin nyokapnya."

"iyasih." kata Somi sambil menaruh segelas sirup jeruknya.