🍏15.2

8.4K 908 114
                                    

Warn typo's

—i love you ³thsnd—




🍍🍍🍍

"kenapa? Bilang sama aku ada apa? Hm?"

Jaemin belum membuka berganti pakaian, ia masih dengan jas hitam, dan kemeja putihnya yang dua kancing sudah lepas. Mendongak, menatap sang istri yang duduk ditepi ranjang dengan menunduk sehabis menangis. Jaemin merapikan rambut Felicia dan ia selipkan dibelakang telinga.

"Fel?"

Tangan mungil Felicia perlahan menyentuh bahu Jaemin lalu ia meremas jas hitam yang dikenakan Jaemin.

"t-tadi.. Aku ketemu, Mark."

Mulut Jaemin sedikit terbuka, ia menatap Felicia dengan wajah seriusnya. "terus kamu diapain?"

Ia menggeleng, Felicia kini menatap suaminya. "aku cuma takut aja. Aku- a-aku jadi inget semuanya. Jaem.." Jaemin langsung saja duduk disamping Felicia dan memeluknya erat. Kedua sudut bibir Felicia sudah melengkung kebawah menahan tangisnya.

"shh, udah. Gak akan terjadi apa - apa."

Jaemin mencium pelipis Felicia, lalu melepas pelukannya. Niat ingin menceritakan kalau ia juga bertemu dengan Lucas, namun Jaemin urungkan. Yang pasti itu akan membuat Felicia semakin takut, dan mungkin saja traumanya akan kambuh lagi.

"aku mandi dulu, ya? Kamu bisa nonton drama dulu. Aku udah download drama yang kamu minta."

Dengan mata yang masih lembab, Felicia mengangguk. "Itaewon Class kan?"

Jaemin tertawa kecil. "iya udah itu yang aku download."

Setelah itu ia berdiri sembari melepas jas nya, "oh iya— kamu katanya tadi belanja? Kenapa ga bilang sama aku?"

"gamau ganggu aja. Kan udah sama Jeni." jawab Felicia dan melepas cadirgan pinknya juga. "Jeni itu cuma anak kecil, kalau kamu kenapa - kenapa emang Jeni bisa buat apa? Paling juga ikutan nangis. Udah kalian sama - sama cengeng."

Kedua mata Felicia menatap Jaemin kesal. "emang kenapa kalau aku cengeng?!"

"y-ya, engga bukan gitu. Aku cuma khawatir sayang."

Jaemin masih menatap Felicia yang terlihat kesal. Ia melangkah dan merunduk untuk mengecup bibir sang istri. "jangan bikin aku khawatir, aku gabisa berbuat apa - apa kalau gak ada kamu.."

Tatapan kesalnya menghilang, menjadi malu. Ia juga menatap Jaemin, namun sesekali mengalihkan pandangannya karena jarak wajah mereka yang cukup dekat.

"ya? Kalau mau pergi, kamu bisa telepon aku. Atau temen —"

Drrt.. Drrt..

Felicia menoleh pada ponselnya yang berada diatas ranjang. Nama Haruto terpampang dilayar itu. Jaemin berdiri dengan normal, "angkat. Aku mandi dulu kalo gitu."

Tapi sebelum Felicia benar - benar mengangkat telepon dari sahabatnya, ia melihat Jaemin dengan ragu. "g-gapapa?"

"iya gapapa lah," Jaemin tersenyum hangat dan mengacak rambut Felicia. "jangan lama - lama aja tapi."

[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang