🍏27.2

7.9K 914 69
                                    

Warning Typo's

🍍🍍🍍

Felicia terbangun dengan tubuhnya yang sedikit pegal. Ia melupakan kesehatannya karena masalah ini, padahal harus menjaga kondisi tubuh. Terlebih ia membawa nyawa yang lebih.

Saat melihat jam dinding, ternyata ini masih pukul delapan malam. Tentu, ia mencoba tidur siang dan terganggu karena Jaemin yang datang.

Merasa lapar, Felicia menuju dapur. Diatas meja ia sudah melihat beberapa jenis buah - buahan yang sudah terpotong, dan juga ada susu coklat khusus untuknya yang sedang mengandung. Semuanya sudah siap, ia hanya tinggal menikmati hidangan sederhana itu. Siapa lagi kalau bukan Jaemin yang menyiapkan itu semua.

Felicia menoleh pada ruang tamu yang gelap. Jaemin tidur disana.

"..dia juga pasti belum makan..."

Semua rasa kecewanya membuat ia menahan diri untuk bersikap lembut begitu saja pada Jaemin. Felicia masih sakit hati.

Tapi dibalik itu, Felicia juga tak tahan. Ia ingin dipeluk, ingin melihat Jaemin yang memohon - mohon padanya. Tapi semua itu— perasaannya campur aduk. Tak tahu harus seperti apa.

Felicia mengambil susu yang masih hangat itu, dan ia meneguknya hingga setengah gelas. Tangan juga mulai mengambil potongan buah melon dan menikmatinya.

Sudah potongan ke sepuluh, Felicia pun kembali menoleh ke ruang tamu yang hanya diterangi lampu pajangan.

Nalurinya bergerak untuk mendekati Jaemin. Felicia memegang perutnya yang besar itu ketika melihat Jaemin tertidur tanpa bantal, juga selimut. Sekarang ia merasa jahat disini.

Felicia mengalihkan pandangannya ketika membayangkan kejadian dimana saat ia menampar wajah Jaemin.

Drrt..

Satu pesan masuk membuat ponsel Jaemin bergetar diatas meja. Tanpa ragu, Felicia mengambilnya dan melihat, siapa si pengirim pesan.

Junkyu:
Jaem, gue ada sama Minjoo sekarang. Dia hampir mau nelepon lo kalau gue ga lihat dia di rumah sakit. Kalau dia ada spam atau nelfon lo, abaikan.

Felicia menelan salivanya. Ia langsung saja menebak kalau memang, sekretarisnya sangat menyukai suaminya. Satu getaran kembali Felicia rasakan.

Junkyu:
Gue memang bukan temen deket lo. Tapi gue berharap masalah lo cepet selesai sama istri lo.

"Fel?"

Felicia benar - benar terkejut, ia hampir menjatuhkan ponsel Jaemin ditangannya.

Wajah Jaemin tak kalah lelahnya, bahkan Jaemin lebih parah. Dia berdiri dan kini berhadapan dengan Felicia. Jaemin mendekat, ia mengambil ponselnya ditangan Felicia dengan gerakan pelan. Felicia sendiri hanya diam.

Jaemin membaca pesan dari Junkyu, dan ia seperti tak peduli. Tak ada niat untuk membalas, Jaemin mematikan ponselnya dan menaruhnya kembali.

"kenapa, bangun?" tanya Jaemin ragu. Ia masih tak percaya diri dihadapan Felicia, dan membuat keadaan benar - benar canggung.

Felicia menggeleng. "engga." ia langsung berbalik dan kembali menuju kamar. Jaemin hanya menatap sendu pada punggung sempit milik sang istri.

[2]I Love You 3000; forever | Na Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang